Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Rabu, 04 September 2019 | 20:32 WIB
Ilustrasi. (Beritajatim.com).

SuaraJabar.id - Yusuf Saputra alias Hendra (53), nekat melakukan percobaan bunuh diri dengan cara membakar diri karena ada faktor cemburu dengan istri yang sudah menikah siri dengan lelaki lain.

Hal itu dikatakan Yanto (72) teman korban. Yanto mengatakan, Hendra selama ini menumpang di tempatnya di lahan rongsokan setelah ditinggal pergi istri dan anaknnya.

Hendra pun sempat bercerita jika hatinya terbakar kala melihat sang istri sedang untuk mencabuti uban suami sirinya.

"Pernah ngomong ke saya, kalau istrinya udah nikah lagi secara sirih. Dan Hendra (panggilan Yusuf) lihat istrinya lagi cabutin uban suaminya, terus cemburu. Kejadian deh bakar diri," kata Yanto kepada Suara.com di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/9/2019).

Baca Juga: Lansia di Aceh Bakar Diri, Diduga Frustasi Karena Penyakit Tak Sembuh

Sebelumnya, informasi dari polisi bahwa Kakek Hendra membakar diri karena sakit stroke yang dideritanya. Alasan sang istri memilih kembali menikah siri karena faktor ekonomi. Meski demikian, Hendra dan istrinya masih tercatat menjadi pasangan suami istri yang sah.

Selain faktor ekonomi, sakit stroke juga yang membuat kakek itu ditinggalkan istri dan anaknya. Awal mula sakit stroke saat Hendra dipecat dari tempat pekerjaannya yang pertama.

"Dipecat langsung jatuh sakit stroke sebelah badan tidak dapat digerakkan. Lalu sembuh dan bekerja jadi sopir taksi dan kembali lagi stroke," kata dia.

"Karena tak ada biaya Hendra jual rumahnya untuk biaya berobat. Uang penjualan rumah sudah habis buat mengobati sakit stroke tapi tidak sembuh-sembuh, lama kelamaan sang istri dan ankana meninggalkan Hendra bahkan hingga ditelantarkan," sambungnya.

Sebelum aksi membakar diri, Yanto mengatakan Hendra sempat menumpang tidur di sofa rusak beralaskan busa panjang di belakang rumahnya.

Baca Juga: Dijual Ayah Rp 2 Juta dan Diperkosa 14 Orang, Janda Muda Bakar Diri

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari tetanganya, aksi bakar diri itu terjadi setelah Hendra bensin eceran sebesar Rp 10 ribu. Aksi bakar diri itu terjadi pada Senin (2/9/2019).

Setelah itu terjadi pembakaran diri dan kobaran api langsung membakar seluruh tubuh korban.

"Warga yang melihat langsung menguyur menggunakan air dalam ember," katanya.

"Khawatir rumah terbakar karena kobaran api, api cepat dapat dipadamkan sehingga tidak merembet ke bagian rumah yang lainnya," katanya.

Atas luka bakar yang dialami Hendra, Yanto mengaku sudah berkoordinasi dengan Ketua RT setempat untuk membantu biaya berobat Hendra di rumah sakit. 

"Untuk biaya sudah bermusyawarah sama ketua RT, patungan, " katanya.

Kontributor : Supriyadi

Load More