SuaraJabar.id - Publik dibuat heboh kembali oleh gebrakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Kali ini dia mengganti nama RSUD Al-Ihsan dengan Wales Asih.
Aksi yang dilakukan Dedi Mulyadi ini hampir sama dengan Bupati Bogor, Rudy Susmanto yang mengganti nama 4 RSUD yang ada di Kabupaten Bogor.
Dedi Mulyadi mengatakan dirinya mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan untuk memperbaharui identitas infrastruktur yang merupakan badan layanan umum milik Pemprov Jabar tersebut.
Nama yang dipilih Dedi untuk mengganti Al-Ihsan, adalah Welas Asih, dengan alasan agar lebih dekat dengan karakter warga Jawa Barat.
"Karena orang Sunda welas asih, kan lebih dekat dengan kalimat kalimat yang lebih bisa dipahami oleh masyarakat. Lalu memori, Al-Ihsan kan ada memori panjang enggak usah disebutkan memori panjangnya. Sehingga memori itu kita coba dibangun dengan brand baru," kata Dedi dilansir dari Antara, Kamis 3 Juli 2025.
Dedi menyatakan dirinya melakukan pergantian nama ini melalui surat keputusan gubernur, tanpa melalui diskusi bersama dengan DPRD Jabar, karena urusan pergantian nama ini disebutnya tidak berdampak pada anggaran daerah.
"Kalau penamaan kan gak ada problem (tidak diskusi dengan DPRD Jabar). Kan nama tidak berpengaruh kepada anggaran. Nama enggak ada kaitan dengan biaya. (Karenanya) itu cuma SK," ujarnya.
Meski demikian, Dedi menyatakan ke depannya Pemprov Jabar akan meningkatkan pelayanan di RSUD Al-Ihsan dengan target bisa setara dengan RSUP Hasan Sadikin yang di bawah naungan Kementerian Kesehatan dalam dua tahun mendatang.
"Dalam waktu dua tahun. Saya sudah bicara dengan Menkes agar layanan di Al Ihsan bisa setara dengan Hasan Sadikin," katanya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Jamin Utang BPJS Kesehatan Jabar Rp335 Miliar Beres di APBD Perubahan 2025
Menurutnya, penggantian nama ini baru dilakukan di RSUD Al Ihsan. Sebab, nama RSUD di daerah lain sudah sesuai dengan nama daerah masing-masing seperti di Pelabuhan Ratu dan Garut Selatan, sehingga dirinya menganggap hal ini tidak menjadi persoalan apapun.
Diketahui, peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Al-Ihsan pada 11 Maret 1993 yang dilakukan oleh Yayasan Al-Ihsan.
Operasional rumah sakit sendiri mulai berjalan pada tanggal 12 November 1995. Pada 2004 kepemilikan rumah sakit beralih menjadi milik Pemprov Jabar dan difungsikan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada 2009.
RSUD ini menyediakan fasilitas untuk melayani pasien kurang mampu dan melakukan aktivitas sosial bagi masyarakat seperti pengobatan massal, khitan gratis.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Jamin Utang BPJS Kesehatan Jabar Rp335 Miliar Beres di APBD Perubahan 2025
-
Dedi Mulyadi Gandeng Marinir TNI AL Jaga Sungai Jabar: Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir?
-
Soal Jalan Rusak Parung Panjang: Jakarta Siap Bantu Jabar, Ini Kata Pramono!
-
5 Berita Dedi Mulyadi Terpopuler, Sindir Dana Hibah Ridwan Kamil hingga Kena Tilang ETLE
-
Lulusan SMKN 1 Bandung Unik! Tanpa Kebaya, Jas dan Dekorasi Mewah
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
Terkini
-
Semarak HUT RI ke-80: Ketika Tenaga Medis Masa Depan Berdandan Ala Timnas di SMK Moestopo
-
Butuh Uang Tunai Mendesak? Ini Daftar ATM 24 Jam di Cianjur yang Bisa Jadi Penyelamat
-
Dua "Dosa Besar" Pemerintah yang Diungkap Dedi Mulyadi di HUT RI
-
Warga Cirebon Akan Demo Kenaikan Pajak PBB ? Ini Himbauan Kapolres
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak