SuaraJabar.id - Pagar gedung DPRD Jawa Barat roboh akibat insiden saling dorong dari peserta aksi mahasiswa dan pelajar SMK/STM yang berlangsung di depan bagian luar gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Bandung, Senin (30/9/2019) petang.
Ribuan aksi massa memang tampak padat memenuhi area depan gedung DPRD Jawa Barat. Mereka tetap sama menuntut agar pemerintah membatalkan sejumlah Undang-Undang bermasalah.
Sebelumnya, pagar setinggi 1,5 meter itu memang tampak tidak kokoh, ditambah puluhan pengunjuk rasa menaiki pagar itu. Walhasil, sekitar 16.40 WIB, aksi lemparan botol air mineral hingga batu pun sempat mewarnai aksi protes itu. Pendemo melempar botol ke arah gedung DPRD.
Di bagian sisi dalam pagar, tampak kawat berduri membentengi bagian dalam gedung DPRD sehingga pendemo pun tetap tidak bisa masuk meski pagar sudah roboh.
Flare dan petasan pun tampak dinyalakan pengunjuk rasa guna melampiaskan amarahnya.
Ada delapan tuntutan yang diusung aksi massa itu. Ketujuh tuntutan itu yakni, pertama; menolak RKUHP, RUU Minerba, RUU Pertahanan, RUU Pemasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan, dan RUU KKS. Batalkan UU KPK, UU SBPB dan UU SDA, cabut UU PSDN dan segera sahkan RUU PKS dan RUU PRT.
Kedua, Batalkan pimpinan KPK bermasalah pilihan DPR. Ketiga, Tolak TNI dan Polri menduduki jabatan sipil. Keempat, stop militerisme di Papua dan daerah lain juga segera bebaskan tahanan politik Papua.
Kelima, hentikan kriminalisasi aktivis. Keenam, hentikan pembakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalimantan dan Sumatra yang dilakukan oleh korporasi juga segera pidanakan dan cabut izin korporasi pembakar hutan.
Ketujuh, tuntaskan pelanggaran HAM dan adili penjahat HAM, termasuk yang berada di lingkaran kekuasaan dan segera pulihkan hak-hak korban pelanggaran HAM.
Baca Juga: Hendak Menuju Gedung DPR, Pelajar STM Lempari Batu ke Mapolda Metro Jaya
Terakhir, bentuk tim independen untuk menginvestigasi dan mengadili aparat pelaku kekerasan.
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
-
Tolak RKUHP, Anak STM: Anggota DPR Tak Pernah Makan Ayam Apa?
-
Diserang di Tol Dalam Kota, Polisi Tembaki Demonstran dengan Gas Air Mata
-
Viral Video Ricuh Sweeping di KRL, Polisi Keluarkan Pistol ke Pelajar
-
Menyemut di Flyover Slipi, Mahasiswa dan Pelajar Bergerak ke DPR
-
Dihadang Aparat, Pelajar STM di Bekasi: Woy Maju, Jangan Mundur
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Waspada! BMKG Peringatkan Hujan Lebat dan Angin Kencang 'Kepung' Jawa Barat Sepekan ke Depan
-
4 Fakta Miris di Balik Korupsi Berjamaah Dana Desa Rp2,6 Miliar di Bekasi
-
Bancakan Dana Desa: Kades, Sekdes Hingga Pengusaha Jadi Tersangka Korupsi Rp2,6 Miliar di Bekasi
-
Pandawara Group Pamer Perahu Canggih, Netizen Sindir Pemerintah: Harusnya Jadi Menteri!
-
Gunung Gede Jadi Tong Sampah, Pendaki Jorok Terancam Blacklist Nasional