Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 08 Oktober 2019 | 15:25 WIB
Ilustrasi truk sampah (Shutterstock).

SuaraJabar.id - Kota Bekasi Jawa Barat menghadapi kendala dalam penanganan sampah, lantaran 15 unit truk pengangkut sampah milik pemkot rusak berat, sehingga perlu pengadaan baru.

Dengan berkurangnya 15 unit truk pengangkut sampah di Kota Bekasi, volume sampah yang setiap harinya mencapai 1.700 ton tidak bisa terangkut semuanya.

Untuk mencari solusinya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana telah meminta bantuan hibah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pengadaan truk sampah.

"Kita mengajukan hibah truk sampah sebanyak 10 unit tahun 2019. Baru dikasih delapan, masih kurang dua lagi, peremajaan dan penambahan armada begitu penting," kata Yayan pada Selasa (8/10/2019).

Baca Juga: Wow, Jumlah Sampah Jakarta Setahun Setara 150 Bangunan Candi Borobudur

Ia mengatakan Kota Bekasi memiliki 300 armada truk sampah. Namun, separuh armada mengalami kerusakan, termasuk 15 unit armada yang mengalami kerusakan cukup parah.

"15 unit itu tidak dapat beroperasi dan akan kita hapus, sementara dari 300 armada lain itu juga mengalami masalah sering kita perbaiki karena kendarannya juga sudah tua,," ungkapnya.

Meski demikian, lanjut dia, sebagian truk sampah juga dalam kondisi baru atau pembelian tahun sebelumnya dan dari hibah truk DKI Jakarta. Saat ini, diakuinya, hanya kerusakan kecil pada truk sampah yang bisa diperbaiki. Misalnya, mengalami masalah kecil pada mekaniknya atau sedikit kerusakan pada bak yang bolong dan bocor.

Pihaknya masih dapat mengirimkan truk-truk tersebut ke bengkel perawatan truk sampah yang bekerja sama dengan Dinas LH Kota Bekasi. Yayan mengaku, sangat membutuhkan penambahan truk sampah baru maupun peremajaan truk pengangkut sampah tersebut.

Selain Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi juga mempunyai permasalahan sama, yakni kekurangan truk sampah. Kondisi tersebut membuat wilayah Kabupaten Bekasi kerap diramaikan soal tumpukan sampah, baik di pinggir jalan maupun di kali.

Baca Juga: Sampah di Kali Jambe Bekasi Mengular hingga 500 Meter, Warga Resah

Mulai dari sampah di sepanjang Jalan Raya CBL, hingga tumpukan sampah di Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya.

Sebelumnya, Kali Pisang Batu di Tarumajaya sempat jadi sorotan dunia internasional karena tutupan sampah plastik yang terjadi pada Desember 2018. Sampah plastik juga menutupi Kali Bahagia di Babelan kota pada akhir Juli 2019.

Teranyar, terjadi pada Kali Jambe di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang diselimuti sampah sepanjang 500 meter.

"Penyebab utama sampah berserakan, karena kami kekurangan armada truk pengangkut sampah," kata Kabid Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto.

Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi hanya memiliki 111 truk sampah dengan 1.112 petugas kebersihan. Sedangkan dalam satu hari jumlah sampah yang dihasilkan warga Kabupaten Bekasi mencapai 2.400 ton.

Dengan jumlah armada tersebut sehingga hanya 850 ton sampah yang dapat terangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.

"Sisa sampah yang tidak terangkut ada yang habis terkelola melalui bank sampah yang jumlahnya ada 170 unit. Ada juga masyarakat yang buang ke kali dan ke TPS liar," jelasnya.

Idealnya, kata dia, setiap UPTD di Kecamatan memilik 36-45 truk sampah. Akan tetapi saat ini baru memiliki 15-20 truk sampah.

"Jumlah kendaraan yang ada rata-rata dibagi tiga kecamatan jadi rata-rata tiap kecamatan dapat kurang lebih 6-7 unit, itu per kecamatan loh. Satu kecamatan kan punya 10-12 desa wilayahnya luas," ungkapnya.

Sehingga idealnya pemerintah memiliki 320 truk sampah. Meski demikian, tahun ini pihaknya mendapatkan anggaran Rp 40 miliar. Anggaran sebesar itu, kata dia, untuk BBM alat berat, BBM mobil truk sampah, untuk pemeliharaan kendaaraan, untuk bayar gaji 1.112 petugas kebersihan.

Jadi memang kurang jika harus menambah truk sampah baru. Ditambah, persoalan terpenting yakni daya tampung TPA Burangkeng yang sudah overload.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Load More