Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Senin, 14 Oktober 2019 | 09:39 WIB
Petugas menggeledah rumah terduga teroris di Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (13/10/2019). (Ayocirebon.com/Erika Lia)

SuaraJabar.id - Tim Densus 88 Antiteror Polri dan Polres Cirebon Kota membekuk pedagang es, terduga teroris. Pria berinisial BA (33) itu diamankan di rumah mertuanya di kawasan Pagongan Timur, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (13/10/2019) malam.

Ketua RW 03 Kelurahan Panjunan, Syarif Rahman menyebut, di rumah itu BA tinggal bersama istrinya dan empat anaknya. Sementara, mertua BA atau sang empunya rumah justru tinggal di Bogor.

"Diamankan dulu sama petugas, baru setelahnya (sekitar dua jam kemudian) rumahnya digeledah," ujar Syarif seperti diberitakan ayobandung.com - jaringan Suara.com, Senin (14/10/2019).

Syarif menuturan, proses penggeledahan tak terkendala apapun. Penghuni rumah bersikap kooperatif dengan mempersilakan petugas menggeledah isi rumah. Pengeledahan berlangsung setidaknya satu jam.

Baca Juga: Amankan Wilayah Dari Pengaruh Terorisme, Polres Pasuruan Akan Lakukan Ini

Dari dalam rumah, petugas menyita sebuah benda tajam berupa belati serta beberapa buah buku. Barang bukti itu selanjutnya dibawa petugas ke Mapolres Cirebon Kota.

Menurut Syarif, hanya dua kamar yang digeledah, mengingat total kamar di rumah itu pun hanya sejumlah itu.

Lebih lanjut, pria berinisial BA diketahui baru sekitar satu tahun menempati rumah itu. Pria perantauan asal Sumatera dan beristrikan perempuan asal Cirebon itu sehari-hari berjualan es.

"Dia (BA) jualan es, istrinya sih enggak kerja, ibu rumah tangga saja," katanya.

Syarif mengaku tak menyangka BA akan ditangkap petugas anti teror karena dugaan keterlibatannya dalam aktivitas terorisme. Selama tinggal di rumah mertuanya, BA diakuinya jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Cegah Aksi Terorisme, Indonesia Latihan Bersama dengan Filipina - Malaysia

"Mereka jarang sosialisasi," ungkap Syarif.

Load More