SuaraJabar.id - Dinas Ketenagakerjaan (Disnarker) Kota Depok, Jawa Barat mencatat ada 70.380 warga belum mendapatkan pekerjaan yang didominasi lulusan SMK. Jumlah tersebut menunjukan angka pengangguran mencapai 6,8 persen dari total penduduk Kota Depok.
"Paling banyak dari lulusan SMK yaitu 43 persen yang menganggur atau 31 ribu orang yang belum dapat pekerjaan," kata Kepala Disnaker Depok Manto Jhorgi saat mengelar bursa kerja mini di SMK Al Muhtadin Rabu (30/10/2019).
Untuk mengurangi angka pengangguran khususnya di tingkat lulusan SMK. Manto mengatakan, Pemkot Depok membuat terobosan dan fokus menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan yang ada di Depok dan Jabodetabek. Proses tersebut dilakukan dengan menggelar bursa kerja khusus dan mini yang diadakan tiap SMK.
"Disnaker Kota Depok sudah tiga kali menggelar bursa kerja di sekolah. Kurang lebih 40 perusahaan di Jabodetabek. Kami (Disnaker Depok) memberikan (kuota) formasi hampir 4.221 (pencari kerja) yang mendaftar, (namun hanya) ada 3.700 (pencaker yang mendaftar) jadi kurang formasi yang kami berikan," jelas Manto.
Selain itu, pemkot juga mewajibkan perusahaan yang ada di Depok untuk membuka kuota 40 persen untuk warga Depok. Kebijakan tersebut dikhususkan bagi perusahaan yang baru dan sudah diatur dalam peraturan daerah tentang penanaman modal.
"Itu kita pantau terus perusahaan yang ada di Depok untuk menerima warga Depok yang melamar. Tentu juga kami tak bosa dan menyarankan perusahaan menerima pemuda dan pemudi Depok, khususnya ber KTP atau berdomisili Depok," kata Manto.
Terpisah, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut kegiatan bursa kerja yang setiap tahun digelar dianggap mampu menekan angka pengangguran. Hal tersebut dibuktikan juga dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilaporkan secara berkala.
“Menurut data dari BPS yang sudah kami himpun, tahun 2017 sebanyak kurang lebih 70 ribu warga dari dua juta jiwa penduduk di Kota Depok statusnya menganggur. Lewat bursa kerja ini, setiap tahun angka tersebut menurun. Sebut saja di akhir 2017 sebanyak seribu orang sudah bekerja dan di akhir 2018 yang terserap 3.592 orang,” kata Idris.
Lebih lanjut, Idris juga menuturkan sejak awal tahun 2019 hingga akhir September, tercatat sebanyak 1.807 orang sudah bekerja.
Baca Juga: Kominfo Luncurkan Simonas, Platform Online untuk Pencari Kerja
Melalui bursa kerja mini yang dilaksanakan diharapkan sedikitnya 884 pencari kerja (pencaker) bisa diterima di 14 perusahaan yang terlibat di sekolah tersebut.
“Pemkot sudah bekerja keras membantu mengentaskan pengangguran. Tinggal bagaimana pekerja mampu memberikan yang terbaik bagi perusahaannya. Mudah-mudahan dengan adanya bursa kerja, bisa menjadi jembatan atau penyambung antara pencaker dengan perusahaan,” katanya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Keseimbangan Air di Tengah Industri: Tantangan, Riset, dan Upaya Konservasi