SuaraJabar.id - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui jika Pemerintah Kota Bekasi menggunakan jasa ormas untuk menarik retribusi parkir. Tapi dia mengklaim duit parkir itu tidak masuk kantong ormas.
Rahmat Effendi menjelaskan uang retribusi itu masuk ke pendapatan asli daerah atau PAD. Rahmat Effendi memberikan klarifikasi terkait video viral yang menunjukkan adanya ‘pemaksaan’ retribusi parkir minimarket di Kota Bekasi oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Lantaran hal ini, Bekasi bahkan sampai disebut sebagai ‘kota preman’.
“Saya ingin meluruskan persoalan medsos yang menyatakan bahwa sekarang ini Kota Bekasi tidak aman, tidak nyaman, bahkan ada anekdot ‘Bekasi kota preman’. Saya luruskan, memang betul ada pemberdayaan untuk peningkatan pada teman-teman yang selama ini belum mendapatkan kesempatan,” kata Rahmat Effendi dalam video klarifikasi yang diterima Ayobekasi.net, Senin (4/11/2019).
Pemberdayaan tersebut, lanjutnya, sudah pasti harus berdasarkan pada ketentuan hukum yang berlaku. Tidak boleh dilakukan secara sembarangan tanpa adanya aturan yang jelas.
“Dari pemberdayaan itu semua tentunya berjalan pada ketentuan. The role of the game-nya harus jadi kesepakatan semua pihak yang ada,” ujarnya.
Pepen juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin ada lagi sebutan ‘kota preman’ untuk Bekasi. Sebab, hal itu tidak benar dan sangat merugikan masyarakat yang tinggal di sini. Dia meyakinkan bahwa Bekasi adalah tempat yang nyaman dan aman untuk warga maupun pendatang.
“Jangan sampai kita dianggap sebagai kota preman. Kota Bekasi ini kota patriot, nyaman, dan aman untuk warganya. Jangan pernah ragukan keberadaan kami ini untuk mengelola sebuah pemerintahan yang baik, benar, dan nyaman,” katanya.
Adapun video yang tengah viral tersebut dikonfirmasi kebenarannya oleh Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto yang menyebut video itu diambil pada 23 Oktober 2019 lalu di Jalan Narogong, Bantargebang, Bekasi. Ada kesalahpahaman yang terjadi antara ormas dan pihak minimarket yang menolak penarikan retribusi parkir dikelola oleh mereka. Padahal, ormas sudah mengantongi surat tugas dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bekasi.
“Pihak minimarket merasa belum mendapat sosialisasi dari Pemkot. Kemudian diberi surat tugas ternyata kedaluwarsa. Polisi menengahi, kemudian berdiskusi bareng antara pihak minimarket, ormas, dan Pemkot soal kerja sama retribusi parkir,” ujarnya.
Baca Juga: Polisi Dalami Keterlibatan Bapenda Soal Ormas Minta Jatah Parkir di Bekasi
Indarto menyebut, ormas-ormas yang ada memang diberi pemberdayaan oleh Pemkot Bekasi untuk penarikan retribusi parkir yang bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bukan diizinkan menarik pungutan liar atau memaksa minimarket mempekerjakan mereka.
“Bukan preman karena (retribusi) tidak masuk ke kantong ormas. Memang diberdayakan Pemkot untuk itu (menarik retribusi parkir untuk peningkatan PAD),” katanya.
Berita Terkait
-
Korban Tewas Demo DPR, Kata Maaf dan Pijatan Terakhir Maulana untuk Ibunda
-
Demo DPR Telan Nyawa Jukir, Polisi Bantah Maulana Alami Kekerasan
-
Teken Surat Kematian, Keluarga Maulana Ditraktir Makan dan Dikasih Amplop
-
Pendemo DPR Disebut Tewas karena Asma, Ini Kejanggalan Versi Keluarga
-
Demo DPR Telan Nyawa, Anyir dan Darah Membekas di Kain Kafan Maulana
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Mandatalam Earth Run 2025: Lari Seru Sambil Menanam Bibit di Kota Baru Parahyangan
-
Lingkaran Kasus BJB Semakin Menjerat Ridwan Kamil? KPK Beberkan Modus 'Dana Siluman'
-
Terungkap! Modus Ridwan Kamil Diduga Terima Duit Korupsi Bank BJB, Minta Dana Nonbujeter?
-
Ribuan Brand Clothing Bandung Kini Lebih Mudah Ekspansi, Ini Rahasianya
-
Revolusi Pilkades Cianjur 2026: Pendaftaran Calon Kades Go Online, Sistem E-Voting Siap Ditiru