Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Sabtu, 30 November 2019 | 18:38 WIB
Pemakaman maestro lukis dan penyair Indonesia, Jeihan Sukmantoro, di area Pendopo Studio Jeihan Sukmantoro, Jalan Padasuka, Kota Bandung, Sabtu (30/11/2019). [Ayobandung.com/Faqih Rohman]

Mata hitam adalah hakikat tentang siapa sesungguhnya Jeihan atau sosok yang bernama lengkap Jeihan Sukmantoro. Nyaris semua lukisan dan figur-figur mestro lukis yang telah turup usia di umur 81 itu dibuat demikian.

Mata hitam ditorehkan Jeihan pada figur yang diakuinya sebagai hasil kegagalannya melukis mata yang seharusnya dikerjakan secara realistik. 

Berkisah sekitar 1963-1965 dari beberapa lukisan yang seharusnya bermata, karena emosinya yang meninggi, lukisannya secara tiba-tiba diwarna hitam legam tanpa sisa warna putih.

Salah satu karya lukis yang dipajang dalam pameran tunggal Jeihan Sukmantoro. [Ayobandung.com/Eneng Reni Nuraisyah Jamil]

Kebeningan dan ketajaman mata figur tidak terpancar sama sekali. Hilang seketika. Semisal kelamnya 'mata hitam' Jeihan tampak nyata dari salah satu lukisan perempuan berjilbab yang dipajang di salah satu sudut Studio Jeihan, Jalan Padasuka, Bandung.

Baca Juga: Maestro Lukis Indonesia Jeihan Sukmantoro Tutup Usia

Lukisan figur seorang perempuan yang diberikannya nama ‘Ratu Laut Nusantara’ (2016) ini berbalutkan cat putih kebiruan berdiri tegak di depan cahaya sinar rembulan dengan mata yang lagi-lagi hitam pekat.

Jeihan memang dikenal sebagai pelukis potret manusia bermata hitam. Mata hitam pun dalam setiap karya Jeihan merupakan metafora yang tak boleh dilewatkan. Mata hitamnya sering ditafsirkan berbagai kalangan sebagai simbol ikonik Jeihan dengan beragam makna.

Secara umum, mata hitam dimaknai sendiri oleh Jeihan sebagai sikap hidup untuk tak mau tunduk dan terbuai pada realita yang terlihat.

Baginya, Mata hitam adalah sebuah realitas masa depan. Jeihan menerawang dan menerangkan, secara futurologis mata hitam adalah hasil dari perubahan evolutif kondisi manusia di masa nanti.

Di masa depan ujar Jeihan, mata manusia kemungkinan tidak akan mampu bertahan menatap kehidupan dunia atau jagat raya.

Baca Juga: Maestro Lukis Srihadi Hadiahkan Karya kepada Jokowi

Manusia harus menggunakan semacam ‘lensa kontak’ yang berwarna hitam, seperti kaca mata hitam yang kini banyak dipakai.

Load More