Jeihan memang dikenal sebagai pelukis potret manusia bermata hitam. Mata hitam pun dalam setiap karya Jeihan merupakan metafora yang tak boleh dilewatkan. Mata hitamnya sering ditafsirkan berbagai kalangan sebagai simbol ikonik Jeihan dengan beragam makna.
Secara umum, mata hitam dimaknai sendiri oleh Jeihan sebagai sikap hidup untuk tak mau tunduk dan terbuai pada realita yang terlihat.
Baginya, Mata hitam adalah sebuah realitas masa depan. Jeihan menerawang dan menerangkan, secara futurologis mata hitam adalah hasil dari perubahan evolutif kondisi manusia di masa nanti.
Di masa depan ujar Jeihan, mata manusia kemungkinan tidak akan mampu bertahan menatap kehidupan dunia atau jagat raya.
Manusia harus menggunakan semacam ‘lensa kontak’ yang berwarna hitam, seperti kaca mata hitam yang kini banyak dipakai.
Tak mungkin dipungkiri bahwa realitas manusia bermata hitam telah menjadi bagian dari visi masa depan Jeihan melalui kepekaan estetikanya.
“Jika ditanya ‘Mata Hitam’ itu ada dua jawaban, filosofis dan futuristik. Kenapa filosofis karena sesungguhnya kita, manusia tengah berada dalam kegelapan misteri. Kita hidup dalam perjalanan dan kegelapan misteri. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Apakah kita akan tahu beberapa menit dari sekarang dengan apa yang akan terjadi pada kita, atau besok? Kita juga tidak tahu,” ungkap Jeihan beberapa waktu lalu.
Sementara mata hitam Jeihan pun seirama pula dengan konsep lubang hitam (black hole). Lubang hitam adalah tempat di mana gravitasi begitu kuat sehingga memerangkap cahaya dan mendistorsi ruang dan waktu.
Lubang hitam yang biasanya berada pada ruang angkasa saat itu hanya dapat dideteksi lewat emisi terakhir yang dikeluarkan ketika terdapat benda jatuh ke dalamnya.
Baca Juga: Maestro Lukis Indonesia Jeihan Sukmantoro Tutup Usia
Dengan mata hitam, personifikasi figur yang dilukisnya pun tidak lagi menyimpan artikulasi yang sama dengan model (figur) aslinya. Jeihan dengan mata hitamnya telah melakukan mistifikasi layaknya lubang hitam di alam semesta.
Namun, Mata hitam Jeihan rupanya berpuncak pada lukisan ‘Nur’ (2014). Lukisan ini sama sekali tidak melukiskan figur seperti lainnya. Lukisan ini hanya berupa untaian kata, kaligrafi yang terdiri atas huruf Arab: nun, wawu, dan ro berwarna putih.
Huruf itu dilatari warna gelap pada seluruh bidang kanvas. Kata atau huruf itu diletakkan pada bagian atas.
“Cara penggambaran saya juga karena secara intusi saya menganggap hidup ini penuh penderitaan. Maka agama diturunkan untuk menghibur kita. Apakah kita sadar bahwa kita ini hidup di neraka? hidup masih seperti hewan, atau terkadang juga ada kecenderungan memang seperti hewan," tutur Jeihan.
Oleh karenanya bagi Jeihan lukisan ‘Nur’ pun tak ayalnya membahas tentang esensi dunia mata hitam jeihan secara lebih dalam.
Sebab bagi Jeihan tanpa Nur atau cahaya, segala hal tak mungkin terlihat dan terjabarkan. Melalui karya-karya mata hitam, Jeihan seolah memyampaikan sikap untuk selalu berimajinasi tentang banyak hal yang tak mungkin digapai oleh mata terbuka dan jangkauan fisik manusia semata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Terkini
-
Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta
-
Gaji Tambang Cuma Rp80 Ribu Sehari? Dedi Mulyadi Beri Kompensasi 9 Juta
-
Pertemukan 12 Negara, 4th IICF 2025 Pecahkan Rekor MURI untuk "Semarak Nandak Ondel-Ondel Betawi"
-
3 Nyawa Melayang di Pendopo Garut: Kasus Pernikahan Anak Gubernur Jabar Mandek?
-
Pakar ITB Ungkap Proses Rumit dan Mahal di Balik Sumber Air Industri AMDK