Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Minggu, 22 Desember 2019 | 14:11 WIB
Hadad Alwi saat memimpin Sholawat dalam acara haul di Kampung Cikurutug RT 01/05 Desa Cikurutug Kecamatan Cireunghas, Senin (16/12/2019). [Sukabumiupdate]

SuaraJabar.id - FPI Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengakui kebenaran video persekusi terhadap penyanyi religi sekaligus ustaz Habib Haddad Alwi Assegaf.

Habib Haddad Alwi dipersekusi dan diusir saat bersalawat dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus haul ke-8 Habib Abdullah bin Zein Alatas di Kampung Cikurutug RT1/RW5 Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi, Senin (16/12).

Ketua FPI Sukabumi Luthfi bin Jindan menuduh Habib Haddad Alwi melakukan pembaiatan Muslim mazhab Syiah.

Luthfi mendasarkan tuduhannya itu berdasarkan Habib Haddad Alwi yang mengangkat tangan ke atas saat bersalawat.

Baca Juga: Dituduh Syiah hingga Dipersekusi Ormas, Begini Jawaban Haddad Alwi

"Awalnya kan salawatan biasa, cuma ada pertanyaan dan ada gerakan mengangkat tangan itu. Apakah anda muslim? Apakah anda cinta Rasululllah? Kalau anda cinta Rasulullah, buktikan ayo angkat tangannya. Nah ada kalimat seperti itu dari Haddad Alwi,” kata Lutfhi kepada Sukabumiupdate.com—jaringan Suara.com, Sabtu (21/12/2019).

Lutfhti lantas melanjutkan klaimnya bahwa, Habib Haddad Alwi, “Salawatnya itupun dikhususkan kepada Sayyidina Husein (cucu Nabi Muhammad SAW yang gugur di Karbala). Nah menurut kami itu memang pembaiatan syiah. Akhirnya meminta untuk menurunkan tangan.”

Dia juga mengklaim, kehadiran Laskar FPI pada kegiatan tersebut bertujuan untuk mengawal penceramah bernama Basim.

Basim adalah orang yang naik ke atas panggung melakukan persekusi, yakni mengusir Habib Haddad Alwi menurunkan tangannya.

Luthfi mengatakan, video yang beredar kemungkinan kuat tidak dipotong, hanya videonya memang berdurasi seperti itu. Dalam potongan video lain, setelah jemaah meminta Haddad Alwi menurunkan tangan, situasi haul sempat menegang.

Baca Juga: 5 Fakta Persekusi Haddad Alwi di Sukabumi, Gara-gara Angkat Tangan

Lutfhi juga mengklaim, ada anggota FPI yang dikeroyok dan dipukuli warga. Terakhir Luthfi mengungkapkan, pada saat itu pihaknya langsung melakukan musyawarah bersama panitia.

Dirinya sebagai perwakilan FPI untuk melakukan pengislahan, antara FPI dan panitia warga.

"Malam itu juga udah clear dan beres. Wallahu alam besok lusanya sampai sekarang jadi bertubi-tubi," kata dia.

Dikecam

Politikus PSI Mohamad Guntur Romli mengecam aksi persekusi terhadap Habib Haddad Alwi. Video peristiwa persekusi terhadap Haddad Alwi ini tersebar luas di media sosial.

Salah satu rekaman peristiwa ini diunggah ke kanal YouTube FORKOM FORUM KOMUNIKASI ALAWIYYIN INDONESIA pada Rabu (18/12/2019) dengan judul "Kelompok Intoleran Paksa Haddad Alwi Turun Panggung".

Berdasarkan penjelasan di video tersebut, peristiwa ini terjadi pada Senin (16/12/2019). Habib Haddad Alwi diundang bersalawat di acara haul ayahnya Ali Alattas di Cikurutug Sukabumi.

"Kejadian ini berawal ada yang memprovokasi dari pembicara sebelumnya yang juga seorang Habib. Di tengah lantunan salawat, habib itu teriak-teriak tentang Syiah," tulis akun YouTube itu.

Berdasarkan penjelasan tersebut, warga yang hadir kecewa dan tidak bisa berbuat apa-apa saat salawat Haddad Alwi dihentikan, hingga dipaksa turun panggung.

Oknum yang memprovokasi disebut-sebut dikawal beberapa orang berseragam ormas tertentu.

Atas peristiwa persekusi ini, Guntur Romli merasa sedih dan mengecam oknum yang melakukan tindakan intoleran tersebut.

Hal tersebut disampaikannya melalui kicauan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @GunRomli, pada Kamis (19/12/2019).

"Ikut sedih & mengecam persekusi terhadap Habib Haddad Alwi Assegaf salah satu Ikon Cinta Rasul & penyebar shalawat di negeri ini, apakah karena beliau dukung Jokowi Amin saat Pilpres kemudian ada kelompok-kelompok yang ingin balas dendam? Atau ada kelompok yang anti Shalawat sehingga persekusi beliau?" tulis Guntur Romli.

Kecaman juga muncul dari warganet terhadap oknum yang melakukan tindakan intoleran tersebut.

"Ini sudah keterlaluan, terkutuklah mereka kelompok intoleran," tulis Fadhil Rumi di Youtube.

"Begitulah kalau orang yang merasa diri dan kelompoknya paling beriman dan pemilik kebenaran, maka siapapun yang terlihat berbeda akan dituduh sesat. Lalu merasa punya hak menghakimi dan mempersekusi orang lain," tulis akun Twitter @Ad1winat4.

Load More