SuaraJabar.id - Penyanyi religi Haddad Alwi diminta turun dari panggung saat diundang bersalawat di acara haul di Cikurutug, Sukabumi, Jawa Barat. Politikus PSI Mohamad Guntur Romli mengecam aksi tersebut.
Video peristiwa persekusi terhadap Haddad Alwi ini tersebar luas di media sosial. Salah satu rekaman peristiwa ini diunggah ke kanal YouTube FORKOM FORUM KOMUNIKASI ALAWIYYIN INDONESIA pada Rabu (18/12/2019) dengan judul "Kelompok Intoleran Paksa Haddad Alwi Turun Panggung".
Berdasarkan penjelasan di video tersebut, peristiwa ini terjadi pada Senin (16/12/2019). Habib Haddad Alwi diundang bersalawat di acara haul ayahnya Ali Alattas di Cikurutug Sukabumi.
"Kejadian ini berawal ada yang memprovokasi dari pembicara sebelumnya yang juga seorang Habib. Di tengah lantunan salawat, habib itu teriak-teriak tentang Syiah," tulis akun YouTube itu.
Baca Juga: Tegas, BPOM Pastikan Tetap Pegang Hak Izin Edar Obat, Makanan, dan Kosmetik
Berdasarkan penjelasan tersebut, warga yang hadir kecewa dan tidak bisa berbuat apa-apa saat salawat Haddad Alwi dihentikan, hingga dipaksa turun panggung.
Oknum yang memprovokasi disebut-sebut dikawal beberapa orang berseragam ormas tertentu.
Atas peristiwa persekusi ini, Guntur Romli merasa sedih dan mengecam oknum yang melakukan tindakan intoleran tersebut.
Hal tersebut disampaikannya melalui kicauan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, @GunRomli, pada Kamis (19/12/2019).
"Ikut sedih & mengecam persekusi terhadap Habib Haddad Alwi Assegaf salah satu Ikon Cinta Rasul & penyebar shalawat di negeri ini, apakah karena beliau dukung Jokowi Amin saat Pilpres kemudian ada kelompok-kelompok yang ingin balas dendam? Atau ada kelompok yang anti Shalawat sehingga persekusi beliau?" tulis Guntur Romli.
Baca Juga: Kisah Iin, Ibu Rumah Tangga yang Hidup Bersama Ratusan Ular di Rumahnya
Guntur Romli juga menyematkan unggahan akun @muannas_alaidid yang memperlihatkan video persekusi Haddad Alwi.
Kecaman juga muncul dari warganet terhadap oknum yang melakukan tindakan intoleran tersebut.
"Ini sudah keterlaluan, terkutuklah mereka kelompok intoleran," tulis Fadhil Rumi di Youtube.
"Begitulah kalau orang yang merasa diri dan kelompoknya paling beriman dan pemilik kebenaran, maka siapapun yang terlihat berbeda akan dituduh sesat. Lalu merasa punya hak menghakimi dan mempersekusi orang lain," tulis akun Twitter @Ad1winat4.
Berita Terkait
-
Ular Kobra Mendadak Muncul di Balai Desa, Sekdes Loncat ke Meja
-
Politikus PSI Sindir Iis Dahlia soal Bandingkan Pilot dan Sopir Ojol
-
Terdakwa Pembunuh dan Pemerkosa Amelia di Sukabumi Dituntut 20 Tahun Bui
-
Dua Ular Kobra Sepanjang 1 Meter Lebih Teror Warga Tegalbuleud Sukabumi
-
Anak Ular Kobra Muncul di Bawah Kasur, Warga Taman Asri Sukabumi Geger
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
Terkini
-
8 Link DANA Kaget 3 Juli 2025, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu
-
Welas Asih Nama Baru RSUD Al-Ihsan, Dedi Mulyadi Beberkan Maksud di Baliknya
-
Gempa Frekuensi Rendah di Tangkuban Parahu Tembus Rekor: Aktivitas Masih Normal
-
Hadapi Ancaman Sesar Aktif, Warga Kabandungan Dilatih Penyelamatan Diri dari Gempa Bumi
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Simak Cara Raih Saldo DANA Gratis Cuma Tinggal 'Klik'