Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 05 Januari 2020 | 19:32 WIB
Kondisi Desa terdampak longsor dan banjir bandang di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/1). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]

SuaraJabar.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai ada beberapa penyebab longsor di wilayah Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Basuki mengatakan, penyebab longsor pertama di wilayah tersebut karena pada lapisan tanahnya terdapat bebatuan vulkanik yang sudah sangat lapuk.

"Menurut saya sudah ada ahli geologi yang memetakan kawasan ini. Banyak batuan vulkanik yang lapuk, sangat lapuk. Mungkin ini sangat lapuk jadi gembur," kata Basuki di Kecamatan Sukajaya, Minggu (5/1/2020).

Kemudian, ia melihat juga kemiringan bebatuan di sekitar titik longsoran searah dengan tebingan yang membuat air dengan mudah mengikis tanah.

Baca Juga: 17 Ribu Orang Mengungsi karena Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Lebak

"Kemiringannya ada yang searah dengan tebing, kemiringan batuannya. Kalau lihat di sungai itu kan ada batuan searah dengan tebing sehingga kalau kena air jadi kaya kaca tergelincir," tambahnya.

Terakhir, lanjut Basuki, penyebab longsor adalah curah hujan yang memang sangat tinggi khsusnya di wilayah Kabupaten Bogor pada awal tahun ini.

"Ketiga memang curah hujan tinggi. Tapi itu cuma penyebab sekarang kita mengatasinya," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya menilai perlu adanya relokasi warga Kecamatan Sukajaya ke tempat yang lebih aman, namun perlu proses cukup panjang serta membutuhkan penelitian badan geologi lebih lanjut.

"Mungkin ada sebagian (di relokasi), tapi itu nanti akan diperiksa dulu oleh badan geologi baru bisa tetapkan mana yang perlu atau mana yang tidak perlu di relokasi, karena itu gak mudah," tutupnya.

Baca Juga: Bencana Longsor di Lebak, Satu Orang Tertimbun dan Belum Ditemukan

Kontributor : Rambiga

Load More