SuaraJabar.id - Sunda Empire, kelompok mirip Keraton Agung Sejagat memamerkan wilayah kekuasaannya kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia mengklaim menjadi penguasan seluruh dunia, termasuk AS berada dalam kekuasaan mereka.
Melalui akun Twitter @esa_emf, mereka menandai akun Trump dalam cuitan pamer wilayah kekuasaan. Wilayah kekuasaan mereka itu dipimpin oleh seorang dengan sebutan Governor General.
"Dear Mr. President Trump, anda harus tahu bahwa dunia ini terbagi menjadi 6 territory," kata akun tersebut seperti dikutip Suara.com, Jumat (17/1/2020).
Akun tersebut menjelaskan maksud dari pembagian 6 teritorial. Keenam teritorial terdiri atas Atlantic, Nusantara, Mainland, Europe, Archipelago, dan Pacific.
Baca Juga: Semanggi I dan II Disebut Bukan Kasus HAM Berat, HRWG Minta Jokowi Bersikap
Dalam cuitan tersebut, akun tersebut juga mengunggah foto berisi nama-nama pembagian wilayah. Tiap wilayah memiliki bendera kenegaraan masing-masing.
Tak hanya memamerkan wilayah kekuasaan kepada Trump, akun tersebut juga menandai cuitan tersebut dengan tokoh dunia lainnya mulai dari Paus Fransiskus, istri Donald Trump yakni Melania Trump hingga bank senteral Amerika Serikat Federal Reserve.
Dalam cuitan lainnya, akun tersebut juga mengunggah foto peta dunia kekuasaan mereka. Selain itu, ada pula foto-foto kegiatan deklarasi yang mereka gelar di Bandung pada 24 Oktober 2018 lalu.
"@realDonaldTrump you see Declaration UN 24 Oktober 1945 anniversary in the Bandung 24 Oktober 2018. Good luck. I hope God always accompanies," tulis akun itu.
Video tentang Sunda Empire sempat beredar di salah satu media sosial Youtube yang diunggah oleh Alliance Press International dan media sosial lainnya. Masyarakat pun bertanya-tanya tentang keberadaan kekaisaran tersebut.
Baca Juga: Risma Bangga di Daerahnya Harga Cabai Tak Pernah Mahal
Namun saat dicek kembali pada akun tersebut video-video yang diunggah telah dihapus. Beberapa media sosial lainnya masih menyajikan tayangan video Sunda Empire. Dalam sejumlah video tentang Sunda Empire seperti di akun Yowana Tivi, terdapat belasan orang yang memakai atribut seragam berwarna biru tua dengan menggunakan baret merah. Salah seorang yang diduga menjadi pimpinan tengah berorasi dihadapan anggotanya.
"Artinya state Amerika dibawah kingdom, artinya koloni Brunei dibawah state, artinya republik dibawah koloni. Itu harus disadari dunia bahwa negara itu tidak selevel. Kalau Republik 5 tahun sekali pemilu kalau koloni 15 tahun laporan pertanggungjawaban kalau state 30 tahun. Kalau empire sampai dunia kiamat," ujarnya.
Berita Terkait
-
Wawancara Khusus Eks Jenderal Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana
-
Ridwan Kamil soal Sunda Empire: Banyak Orang Stress di Republik Ini
-
Polisi Jawa Barat Mulai Selidiki Sunda Empire, Cari Tahu dari Youtube
-
Terungkap! Sunda Empire Sudah Terendus Sejak 2018, Jadi Perkumpulan Ilegal
-
Sunda Empire Punya Portal Berita Sendiri, Bayar Rp 350 Ribu Jadi Anggota
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya
-
Ridwan Kamil Segera Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Bank BJB