Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 18 Januari 2020 | 05:30 WIB
trem, kereta yang beroperasi di jalan raya. (Antara)

SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bogor diusulkan mempunyai trem, kereta yang beroperasi di jalan raya. Hasil kajian menyimpulkan bahwa jalan-jalan di Kota Bogor layak dilintasi moda transportasi jenis trem.

Kajian dilakukan oleh PT Colas Rail selaku konsultan pembangunan trem. Konsultan menyampaikan hasil kajian soal kelayakan moda transportasi trem dioperasikan di Kota Bogor. Hasil kajian kajian tersebut disampaikan oleh konsultan di hadapan Wakil Wali Kota Bogor dan jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota Bogor di Balai Kota Bogor.

"Baik infrastruktur jalan maupun kontur daerah dinilai memenuhi syarat," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Hadir pada presentasi penyampaian hasil kajian tersebut, antara lain, pimpinan dari mitra lokal PT Colas Rail, yakni PT Iroda Mitra Corporation dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono.

Baca Juga: Pemkot Bogor Jajaki Realisasi Trem untuk Moda Transportasi Massal

Konsultan, menurut Dedie, merekomendasikan jika Pemerintah Kota Bogor mengoperasikan trem sebaiknya menggunakan trem baru yang desainnya disesuaikan dengan kondisi jalan-jalan di Kota Bogor.

"Sebelumnya, ada usulan hibah trem dari Belanda kepada Kota Bogor," katanya.

Menurut Dedie, jika Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan trem hibah dari Belanda, desainnya kurang cocok dengan kondisi jalan-jalan di Kota Bogotmr.

"Trem hibah dari Belanda, desainnya besar dan tinggi dari permukaan jalan juga cukup tinggi, yakni sekitar 90 centimeter," katanya.

Opsi yang direkomendasikan, kata dia, adalah memesan trem dari perusahaan pembuatan kereta api PT INKA di Madiun (Jawa Timur) yang desainnya disesuaikan dengan kondisi di Kota Bogor.

Baca Juga: Teror Penembakan Massal di Stasiun Trem Utrech Belanda, 7 Korban

Pemerintah Kota Bogor akan berkonsultasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menyampaikan rekomendasi dari hasil kajian yang dilakukan konsultan PT Colas Rail terkait rencana operasional moda transportasi trem di daerah itu. Menurut Dedie A Rachim, PT Colas Rail saat mempresentasikan hasil kajiannya soal moda transporasi trem menyimpulkan bahwa jalan-jalan di Kota Bogor layak dilintasi trem.

Namun, PT Colas Rail merekomendasikan jika Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan moda transportasi trem, sebaiknya menggunakan trem baru yang desain bodynya disesuaikan dengan karakter jalan dan ruang terbuka di Kota Bogor.

Namun, dari hasil kajian PT Colas Rail, menurut Dedie, merekomendasikan agar Pemerintah Kota Bogor menggunakan trem baru yang lebih sesuai dengan kondisi Kota Bogor.

Menurut Dedie, dari penjelasan PT Colas Rail, jika Pemerintah Kota Bogor akan mengoperasikan trem hibah dari Belanda, desain bodynya kurang cocok dengan kondisi jalan-jalan di Kota Besar. "Trem hibah dari Negara Belanda, bodynya besar dan tinggi dari permukaan jalan juga cukup tinggi yakni sekitar 90 centimeter," katanya.

Opsi yang direkomendasikan dari PT Colas Rail, kata dia, adalah memesan trem dari perusahaan pembuatan kereta api PT INKA di Madiuan Jawa Timur, untuk membuat trem dan desainnya disesuaikan dengan kondisi di Kota Bogor.

Dedie menjelaskan, karena hasil kajian dari PT Colas Rail rekomendasinya berbeda lagi, maka Pemerintah Kota Bogor akan berkonsultasi dengan Kementerian Perhubungan serta akan mendengarkan arahannya.

"Kalau Kementerian Perhubungan menyetujui menggunakan trem baru, kami akan meminta solusi langkah selanjutnya dalam pengadaan trem. Kalau Kementerian Perhubungan menyarankan untuk menggunakan trem hibah, kami akan menggunakannya," katanya. (Antara)

Load More