Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 27 Januari 2020 | 11:04 WIB
Dirut RSHS Bandung, Nina Susana Dewi (tengah) saat memberikan keterangan terkait status pasien WNA Tiongkok yang diduga terkena Virus Corona di RSHS, Jalan Pasteur, Bandung, Senin (27/1/2020). [Suara.com/Aminuddin)

SuaraJabar.id - Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Nina Susana Dewi mengatakan dua pasien yang sebelumnya diduga terkena Novel Coronavirus (NcoV) masih belum bisa dipastikan kedua pasien itu positif terkena virus corona.

Berdasarkan hasil diagnosa awal, kedua pasien itu dinyatakan mengidap Infeksi saluran pernapasan akut. Namun, gejala awal yang ditunjukan pasien memang mirip dengan gejala terjangkit virus Corona.

"Namanya obeservasi infeksi saluran pernapasan akut atas dan infeksi saluran pernapasan bawah akut," kata Nina saat ditemui di RSHS, Jalan Pasteur, Bandung, Senin (27/1/2020).

Adapun asal usul pasien itu, pertama berasal dari Xinyuan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Pasien dengan jenis kelamin lelaki itu dirujuk dari Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan, Kabupaten Bandung Barat menuju RSHS pada Minggu (26/1/2020), kemarin.

Baca Juga: Jokowi Sebut Underpass di Jogja Siap Beroperasi, Netizen Tanya Soal Corona

"Pertama pasien laki-laki WNA China, datang ke RSHS Minggu (26/1/2020) pukul 13.43 WIB membawa surat rujukan dari RS Cahya Kawaluyaan. Tertulis dalam surat rujukan faringitis akut infeksi saluran pernapasan," katanya.

Nina mengatakan sesampainya di RSHS, pasien itu langsung dipindahkan dari IGD menuju ruang isolasi khusus. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan bahwa pasien tersebut mengalami ISPA.

"Dari pemeriksaan didapatkan bahwa pasien tersebut keadaan umumnya baik, tanda umum baik, kesadaran baik, tanda vital baik. Panas badan di dalam rujukan 37,7 derajat celcius tetapi saat diperiksa 36 derajat celsius," tukasnya.

Adapun pasien kedua merupakan WNI yang datang dari RS Borromeus dihari yang sama. Adapun keluhannya yakni mengalami kejang-kejang dan tidak sadar. Riwayat perjalannya, pasien itu sempat pergi ke Singapura untuk berobat tertanggal 19 Januari 2020.

"Kemudian pasien tersebut pulang tanggal 22 (Januari 2020) dan baru tanggal 25 (Januari 2020) dengan keluhan kejang tersebut datang ke Borromeus lantas dipindahkan ke RSHS," jelasnya.

Baca Juga: Virus Corona Wuhan Terdeteksi di 14 Negara, Ini Daftar Lengkapnya

Sesampainya di RSHS, Nina mengatakan pasien itu langsung dipindah ke ruang isolasi lantaran terdapat riwayat pernah bepergian ke Singapura. Pemeriksaan awal, pasien itu didiagnosa mengalami ISPA.

Load More