SuaraJabar.id - Warga negara China dan warga Bandung yang diduga kena virus corona untuk sementara didiagnosa terkena infeksi saluran pernapasan akut. Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung belum mengeluarkan secara resmi kepastian pemeriksaan mereka.
Saat ini, pasien asal China berinisial HG (35) didiagnosa terkena infeksi saluran pernapasan akut bagian atas. Sedangkan pasien asal Bandung berinisial HA (24) didiagnosa terkena infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah.
Ketua Tim Infeksi Khusus, dr Yovita Hartantri mengatakan pasien asal China pada 12 Januari ke Xinhua yang merupakan salah satu wilayah terpapar virus Corona atau 1.300 km dari wilayah Wuhan dan kembali ke Indonesia pada Sabtu (25/1/2020). Kemudian HG dibawa ke Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan dan dirujuk ke RSHS, Minggu (26/1/2020) karena mengalami sakit.
"Kondisi pasien dikirim dari (RS) Cahya Kawalutaan tertulis dalam surat rujukan pasien demam. Namun setelah di RSHS sudah tidak demam. Kondisi pasien baik dan stabil hanya ditemukan di daerah tenggorokan peradangan," ujar Yovita Hartantri saat jumpa pers di RSHS, Senin (27/1/2020).
Ia mengungkapkan, pihaknya melakukan observasi dan menduga jika pasien mengalami infeksi saluran pernapasan atas akut. Selain itu, dilakukan pengambilan sampel dari bagian tenggorokan dan hidung. Saat ini pasien berada di ruang isolasi khusus.
Menurutnya, pasien kedua berinisial HA (24) sempat berobat ke Singapura pada 19 Januari dan kembali ke Indonesia pada 22 Januari. Ia mengatakan, pasien sempat dirawat di beberapa rumah sakit dan yang terakhir di Rumah Sakit Borromeus dan dirujuk ke RSHS dengan diagnosa epilepsi dan infeksi saluran pernapasan bawah akut.
"Riwayat (pasien) kejang, batuk dan panas badam namun dilakukan pemeriksaan darah ada infeksi. Pada 26 kemarin ternyata pasien mengalami perburukan, ada sesak napas hebat sehingga menbutuhkan alat bantu napas," katanya.
Dokter Yovita mengatakan pasien kemudian dialihkan ke ruang isolasi khusus untuk dilakukan observasi penyebab infeksi saluran pernapasan bagian bawah. Ia menuturkan, pasien diambil sampel untuk dibawa ke Litbang Kemenkes.
Sementara itu, dr Basti Andriyoko mengatakan pihak rumah sakit mengambil sampel dari kedua pasien dan dikirimkan ke Litbang Kemenkes untuk memastikan apakah kedua pasien terpapar virus corona atau tidak. Menurutnya, waktu pemeriksaan di laboratorium paling lama membutuhkan waktu dua hari.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jaga Tenggorokan Tetap Lembap Bisa Cegah Virus Corona?
"Pemeriksaan membutuhkan waktu tidak cepat paling lama dua hari. Ini virus baru jadi pemeriksaan cukup lama, Insya Allah dalam satu dua hari ada hasilnya," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Benarkah Jaga Tenggorokan Tetap Lembap Bisa Cegah Virus Corona?
-
2 Pasien Diduga Kena Virus Corona di Bandung Diisolasi
-
Sampel Pemeriksaan WN China Terduga Corona di Bandung Dikirim ke Jakarta
-
Ngeluh Demam hingga Sesak Napas, Kondisi Warga Padang Diduga Suspect Corona
-
Klaim Negatif Suspect Corona, Guru Asal China Diisolasi di RSUD Soetomo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri