SuaraJabar.id - Wali Kota Depok Mohammad Idris berencana membangun transportasi massal berbasis rel di wilayahnya untuk mengurai kemacetan yang selama ini terjadi
Idris mengemukakan, pihaknya sudah melakukan feasibility study dengan melibatkan pakar transportasi. Namun, lanjutnya, rencana tersebut harus masuk dalam program strategis nasional (PSN) .
"Rencana ini berawal dari mimpi yang ilmiah," ucapnya di Depok pada Rabu (29/1/2020).
Dari hasil feasibility study tersebut, Idris menyebut biaya pembangunan transportasi massal berbasis rel mencapai angka Rp 12 triliun. Dia melanjutkan, nantinya ada empat zona atau koridor transportasi berbasis rel yang akan dibangun.
Baca Juga: Wali Kota Depok Dikecam Internasional, Perintah Razia LGBT karena Reynhard
"Satu zona itu kan (biayanya) Rp 3 triliun, kalau empat (zona) berarti Rp 12 triliun, kan kebanyakan. Enggak punya duit, maka akan kita jual konsepnya ke investor."
Namun, diakui Idris, wacana tersebut belum sampai ke presiden. Meski begitu, ia optimis, Depok bakal mempunyai transportasi publik berbasis rel.
"Harus optimis, ukurannya ya feasibility study itu, yang kedua ya soal duitnya," katanya.
Leboh lanjut, dia memaparkan, ada empat koridor transportasi berbasis rel yang akan dibangun. Koridor 1 sepanjang 10,8 kilometer yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur. Koridor 2 sepanjang 16,7 kilometer dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.
Kemudian, koridor 3 sepanjang 10,7 kilometer, mulai dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari, serta koridor 4 sepanjang 13,8 KM mulai dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri.
Baca Juga: Yuk, Intip Alun-alun Kota Depok
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Adu Pendidikan Supian Suri Vs Imam Budi, Panas Saling Serang di Debat Terakhir Pilkada Depok
-
Macet Bikin Rugi Rp 62 Triliun, Begini Cara Polri Urai Kemacetan di Jakarta
-
Janji Atasi Kemacetan di Jakarta Tanpa Lampu Merah, Pengamat Nilai Jurus Dharma-Kun Tak Efektif
-
Dharma Pongrekun Dinyinyiri Karena Usulan Teknologi Tanpa Lampu Merah untuk Atasi Kemacetan, Padahal Bisa Lho!
-
Debat Terakhir Pilkada, Dharma Pongrekun Punya Jurus Jitu Atasi Macet Jakarta: Pakai Teknologi Tanpa Lampu Merah
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024