SuaraJabar.id - Almer Belmiro Putrawan (18), satu dari tiga warga Bogor yang menjadi peserta observasi Virus Corona atau COVID-19 di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) telah berkumpul dengan keluarganya.
Mahasiswa semester dua di Central China Normal University (CCNU), Wuhan, China itu mengaku untuk saat ini hanya ingin menghabiskan waktu di rumah.
"Mau di rumah dulu aja mas, kangen sama keluarga mau kumpul-kumpul baru nanti ke luar ketemu teman-teman," kata Almer, saat ditemui Suara.com di rumahnya di Kawasan Bogor Utara, Kota Bogor pada Minggu (16/2/2020).
Di tengah melepaskan rindu dengan keluarga, Almer sempat menceritakan pengalamannya bertahan dari wabah Virus Corona atau COVID-19 di Wuhan, China hingga dievakuasi oleh pemerintah.
Baca Juga: Di Surga Tak Ada Rasa Sakit: Cerita-cerita Warga Wuhan yang Tak Tertolong
Kala itu, dirinya yang baru saja selesai melaksanakan ujian semester awal mendapat kabar bahwa Pemerintah China mengunci (lockdown) kota tempatnya berada karena parahnya Virus Corona.
"Di lockdown itu mulai tanggal 23 Januari 2020. Sejak saat itu, saya sama temen-temen kampus sekitar 13 orang hanya beraktivitas di asrama saja," ungkapnya.
Hari demi hari pun dilalui Almer bersama teman-temannya sesama warga negara Indonesia (WNI) hingga mereka memutuskan membuat satu kelompok kecil dengan tujuan tidak berpencar.
Untuk keperluan makan, lanjut Almer, ia dan temannya sesekali keluar dari asrama membeli di toko yang masih buka sekitar kampusnya.
"Beli makan itu sekaligus untuk beberapa hari. Untung masih ada toko yang buka, itu pun kami beli sayuran dan buah enggak berani makan daging," bebernya.
Baca Juga: Sempat Dikarantina di Natuna, Ini Cerita Warga Sleman Sekembali dari Wuhan
Meski sempat dilanda kekhawatiran, Almer dan teman-temannya berusaha untuk tetap tenang sambil menghibur diri di asrama hingga pada 2 Februari 2020 pemerintah Indonesia melakukan evakuasi.
Sesampainya di Indonesia, mereka pun langsung dibawa ke Natuna, Kepulauan Riau untuk menjalani masa observasi sekitar 14 hari sebelum akhirmya dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
"Senang sekarang sudah di rumah, sudah dapat keterangan juga dari Kemenkes, kalau kita itu dijamin tidak terinfeksi Virus Corona itu."
Seperti diketahui, pemerintah memulangkan 238 WNI yang telah menjalani masa observasi virus Corona dari Natuna, Kepulauan Riau ke daerahnya masing-masing pada Sabtu (15/2/2020).
Dari jumlah tersebut, tiga orang di antaranya adalah warga Bogor yakni Almer Belmiro Putrawan, Yusuf Azhar dan Haibat Akbar Ilham Pratama.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Di Surga Tak Ada Rasa Sakit: Cerita-cerita Warga Wuhan yang Tak Tertolong
-
Sempat Dikarantina di Natuna, Ini Cerita Warga Sleman Sekembali dari Wuhan
-
Temuan Baru, Plasma Darah Bisa Dijadikan Obat Pasien Virus Corona COVID-19!
-
China: Dunia Aman dari Virus Corona karena Pengorbanan Kami
-
Harga Masker Melonjak, Menkes Terawan: Salahmu Sendiri Kok Beli
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Dear Warga Jabar, Klaim 7 Link DANA Kaget Hari Ini Jika Mau Cuan
-
Muhammad Farhan Minta Bobotoh Tahan Diri, Siapkan Pawai Akbar Besok
-
BRI Perkuat Komitmen Bina Sepak Bola Sejak Dini: Jadi Sponsor GFL Series 3
-
Ketangguhan Persib Bandung, Bawa Kemenangan Dramatis di Laga Penutup Musim
-
Kejati Jabar Tahan Yossi Irianto, Bekas Sekda Kota Bandung Tersangka Korupsi Aset Negara