Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 02 Maret 2020 | 12:50 WIB
Lokasi proyek kereta api cepat Jakarta - Bandung. (Suara.com/Cesar)

SuaraJabar.id - Sejumlah pekerja China di proyek kereta api cepat Jakarta - Bandung tidak bisa kembali ke Indonesia karena virus corona merebak di dunia. Kekinian, virus corona menjangkit di Indonesia. Dua warga Depok terinfeksi virus corona.

Pekerja yang belum bisa kembali ke Indonesia ada di jalan buangan Tol Baros, Kota Cimahi. Menurut salah seorang pekerja, saat ini jumlah pekerja China di proyek Baros, tidak lebih dari 100 orang.

"Mereka katanya pada ke tahan gara-gara corona itu yah," ujar seorang petugas keamanan, yang enggan di sebutkan namanya, saat di temui Suara.com di proyek KCIC, Jalan Buangan Tol Baros, Kota Cimahi, Senin (2/3/2020).

Jumlah tersebut berkurang drastis, saat kebanyakan dari WNA China itu, pulang ke negaranya. Mereka tidak bisa kembali, setelah adanya pencekalan penerbangan untuk kembali ke Indonesia.

Baca Juga: Dihentikan, Tapi Proyek Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung Masih Berjalan

"Katanya sih banyak yang tertahan, di sana (China). Soalnya kemarin itu pada pulang yah," kata dia.

Sementara itu, terkait dengan surat dari Kementrian PUPR yang meminta kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menghentikan sementara waktu pekerjaan terhadap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, hingga saat ini proyek tersebut masih berjalan.

Di lokasi itu, merupakan tempat pembuatan tiang bawah dan beberapa logistik untuk keperluan KCIC. Dari pantauan di sana, beberapa kegiatan proyek masih berlangsung. Lalu lalang, kendaraan besar seperti truk molen yang membawa adukan semen, serta truk bak besar membawa material, keluar masuk dari proyek tersebut.

"Ini kita kirim untuk ke KM 39 dan berapa yah, untuk tiangnya," kata dia.

Ia mengatakan, belum ada kabar terkait soal pemberhentian proyek kereta cepat. Sampai dengan saat ini, proyek itu masih terus berjalan.

Baca Juga: Proyek Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung Dihentikan Sementara

"Belum ada (surat pemberitahuan). Masih banyak yang kerja, termasuk pekerja yang dari China," ucap dia.

Load More