SuaraJabar.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung masih mencari keberadaan Serli Herawati, seorang tahanan yang melarikan diri sesaat sebelum menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, beberapa waktu lalu. Hingga kini, kejari masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
Meski begitu, Kepala Kejari Bandung Nurizal Nurdin mengatakan, ada beberapa prosedur yang tidak sesuai dengan ketentuan, saat tahanan tersebut melarikan diri.
"Dia memang tidak borgol, karena ada anak-anak yah. Psikologisnya kan gimana yah kalau ada anak-anak," kata Nurizal, saat ditemui di Kantor Kejari Bandung, Jalan Jakarta, Senin (2/3/2020).
Selain tidak diborgol, tahanan wanita itu juga tidak menggunakan rompi tahanan. Nurizal berkelit, saat kejadian rompi tahanan berada kendaraan tahanan pria.
Baca Juga: Ini Kronologis Kaburnya Tahanan Wanita Saat akan Sidang di PN Bandung
"Kalau rompi itu, karena ada mobil tahanan laki-laki. Jadi enggak (tidak pakai rompi)," katanya.
Disinggung mengenai cara tahanan tersebut melarikan diri, Nurizal menjelaskan suasana saat kejadian, PN Bandung tengah ramai pengunjung. Tahanan tersebut, lanjut Nurizal, memanfaatkan kondisi keramaian untuk melarikan diri.
"Tapi ini jadi pembelajaran lah yah. Ke depannya, pasti kita akan perketat. Itu pasti," katanya.
Sejauh ini, Nurizal belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut keberadaan Serli. Lantaran pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap Serli.
"Kita sudah menyebar semuanya, kita masih telusuri. Yang pasti kita upayakan itu kita pun ingin segera disidangkan dan tertangkap lagi," katanya.
Baca Juga: Tahanan Kejaksaan Kabur, Kejari Bandung: Sekarang Pencarian Dulu Deh
Sementara itu, Kasi Pidum Kejari Bandung Guntur Wibowo mengatakan kronologis kaburnya tahanan kawalan Kejaksaan itu. Dikemukakannya, petugas kejaksaan kala itu melakukan pengawalan tahanan dengan membawa 16 tahanan perempuan dan dua tahanan anak dari dalam mobil, menggunakan kendaraan mobil tahanan.
Berita Terkait
-
Heboh Puluhan Napi Lapas Kutacane Ramai-ramai Kabur Jelang Buka Puasa, Ditjen PAS: Sebagian Sudah Ditangkap
-
Detik-detik Napi Lapas Kutacane Ramai-ramai Kabur Jelang Buka Puasa
-
1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik Usai Hasil Pilpres Diumumkan
-
Sosok Kepala Rutan Salemba yang Dinonaktifkan Buntut 7 Tahanannya Kabur
-
Buntut 7 Tahanan Narkoba Kabur, Yusril Perintahkan Kemen Imipas Investigasi Rutan Salemba
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR