Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 04 Maret 2020 | 06:54 WIB
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

SuaraJabar.id - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nomo Retno menyatakan, sebanyak 21 rumah sakit yang ada di Kota Bogor telah disiagakan dalam menghadapi wabah virus corona.

"Semua RS, ada 21. Tetap melakukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap penyebaran virus corona. Semua mengikuti protap yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. Melengkapi dengan APD, ruang isolasi itu harus selalu siap sedia, ujar Retno, sebagaimana dilansir Ayobandung, Selasa (3/3/2020).

Wali Kota Bogor Bima Arya turut memantau sejumlah rumah sakit di Kota Bogor terkait peningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona.

Rumah sakit pertama yang dipantau Bima dan jajaran Dinas Kesehatan Kota Bogor adalah Siloam Hospital Bogor di Jalan Pajajaran, Bogor Tengah, Selasa (3/3/2020).

Baca Juga: Dinkes Aceh Barat: Virus Corona Bisa Sembuh Asal Rajin Berwudhu

Sebelum memasuki rumah sakit tersebut, Bima harus mengikuti prosedur dan arahan petugas dengan memeriksa suhu tubuh menggunakan alat khusus di area deteksi dini Covid-19. Area tersebut ditempatkan di setiap pintu masuk rumah sakit.

Setelah itu, Bima Arya dan setiap pengunjung yang masuk diminta untuk menjawab pertanyaan petugas seputar riwayat kesehatan dalam beberapa hari terakhir hingga riwayat perjalanan ke luar negeri dalam waktu 14 hari terakhir.

Setelah dinyatakan clear, pengunjung dipersilahkan masuk dengan menyemprotkan hand sanitizer ke tangan untuk membersihkan atau menghilangkan kuman.

Bima kemudian ditemani Direktur Siloam Hospital Bogor Finna Indriany melihat suasana di ruang IGD. Di sana Bima diperlihatkan kesiapasiagaan rumah sakit dalam memeriksa pasien yang diduga tertular Covid-19.

Kesiapan tersebut terlihat dari dilengkapinya perawat dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan ruang isolasi.

Baca Juga: Diduga Virus Corona, RSUD Tulungagung Isolasi Seorang Perempuan

“Beberapa rumah sakit telah di cek sudah menjalankan protap. Screening di awal. Jadi ketika ada yang terindikasi, langsung ditangani sesuai SOP. Yang kedua, ada pengamanan maksimal, APD maksimal dari semua perawat ketika ada pasien yang mungkin ada indikasi ke arah virus corona. Sejauh ini berjalan dengan baik. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa,” ungkap Bima.

Bima menilai, sejumlah rumah sakit di Kota Bogor sudah menjalankan instruksi Pemkot Bogor sesuai standar yang diarahkan Kementerian Kesehatan. “Saya pantau tadi protap dan APD sudah sesuai standar dari Kemenkes ya,” katanya.

Direktur Siloam Hospital Bogor Finna Indriany mengungkapkan, pihaknya telah menaikkan tingkat kewaspadaan dari yang sebelumnya level 3, menjadi level 2.

“Dengan kondisi yang kita dengar akhir-akhir ini kita semakin meningkatkan kewaspadaan. Kalau kemarin-kemarin Siloam Hospital Bogor kewaspadaannya tingkat tiga. Artinya kita siapkan semua antisipasi kalau ada pasien yang dicurigai atau dalam pemantauan, kita berkoordinasi dengan Dinkes, kita pantau. Sekarang sudah naik kewaspadaannya menjadi tingkat dua karena sudah ada di satu provinsi kita yang dinyatakan suspect,” ungkap Finna.

Dengan kewaspadaan tingkat dua, lanjut Finna, Siloam Hospital Bogor menyiapkan petugas untuk screening di setiap pintu masuk.

“Setiap pasien, pengunjung bahkan karyawan yang akan masuk akan di cek terlebih dahulu di pos deteksi dini di empat pintu masuk yang punya. Jadi kalau dia punya gejala seperti yang disebutkan tadi,, langsung kita arahkan ke IGD untuk isolasi. Di situ di ruang isolasi kita batasi, staf kita yang menangani, kita pakai APD lengkap dan kita kita periksa macam-macam fisik, laboratorium dan rontgen dadanya,” kata dia.

Pemkot Bogor pun membuka layanan sambungan cepat 24 jam di Posko layanan kegawatdaruratan medis dengan nomor 0251-8363335 dan WhatsApp 08111116093.

Load More