Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 12 Maret 2020 | 15:59 WIB
Petugas di Stasiun Bogor memeriksa suhu tubuh penumpang KRL Commuter Line. (Suara.com/Zian Alfath)

SuaraJabar.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta kepada pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mensterilisasi angkutannya untuk mengantisipasi virus corona atau COVID-19. Hal itu menyusul pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut transportasi KRL Commuter Line jurusan Bogor-Jakarta berpotensi resiko tinggi penyebaran virus asal Tiongkok tersebut.

Selain itu, lanjut Bima, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Stasiun Bogor terkait ketersediaan hand sanitizer dan alat pengukur suhu tubuh (termometer).

"Pastikan penyemprotan disinfektan setiap KRL memasuki Kota Bogor ketika kereta sudah kosong," kata Bima Arya di Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).

"Dinkes dan Dishub terus kordinasi dengan PT KAI pastikan ketersediaan hand sanitizer dan alat deteksi suhu tubuh di stasiun dan kereta. Juga himbauan memakai masker bagi penumpang yang flu," jelasnya.

Baca Juga: Cegah Corona, Penumpang KRL di Bogor Ada yang Menolak Dicek Suhu Tubuhnya

Sebelumnya, data potensi tingginya penyebaran virus corona di KRL Bogor-Jakarta Kota terungkap dalam rapat pimpinan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Rapat yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menghadirkan seluruh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI dan pihak terkait lainnya.

Tertulis dalam paparan yang disampaikan Anies mengenai waspada risiko Covid-19 via transportasi publik, rute KRL-2 itu memiliki potensi risiko tertinggi.

"Risiko kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota," tulis paparan dalam presentasi Anies itu.

Kontributor : Zian Alfath

Baca Juga: Paling Banyak Penumpang, Alasan KRL Bogor-Jakarta Rawan Virus Corona

Load More