Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Kamis, 12 Maret 2020 | 09:50 WIB
Petugas di Stasiun Bogor memeriksa suhu tubuh penumpang KRL Commuter Line. (Suara.com/Zian Alfath)

SuaraJabar.id - Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat, diperiksa suhu tubuhnya menggunakan termometer tembak oleh petugas stasiun. Hal itu guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

Pantauan Suara.com di lokasi, para penumpang yang hendak masuk ke Stasiun Bogor diperiksa secara acak suhu tubuhnya dengan alat termometer tembak. Beberapa penumpang nampak dengan senang hati diperiksa, namun ada juga yang menolaknya.

Dari hasil pemeriksaan secara acak itu, belum ditemukan adanya penumpang yang suhu tubuhnya tinggi atau melibihi batas normal. Rata-rata suhu tubuh penumpang berkisar 34-36 derajat celsius.

"Belum ada sih (temuan) yang suhu tubuhnya 37 derajat ke atas. Ini kan juga pemeriksaannya acak ya," kata salah satu petugas Stasiun Bogor, Hidayat kepada Suara.com, Kamis (12/3/2020).

Baca Juga: Tom Hanks dan Istri Positif Virus Corona

Hidayat mengatakan pemeriksaan suhu tubuh di Stasiun Bogor baru pertama kali dilakukan. Jika nantinya dalam pemeriksaan ditemukan penumpang yang memiliki suhu tubuh menyentuh 38 derajat akan dibawa ke pos kesehatan stasiun untuk pemriksaan lebih lanjut.

Kereta KRL Commuter Line melintas di kawasan Latuharhari, Jakarta, Minggu (19/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

"Ini (pemeriksaan) suhu tubuh baru sekarang saja sih, sebelumnya enggak ada. Ya kalau ada suhu tubuhnya sampai 38 derajat kita bawa ke Poskes," jelasnya.

Sementara itu, salah satu penumpang KRL Ira (35) mengaku menyambut baik adanya pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas stasiun. Ia berharap agar pemeriksaan seperti ini dapat dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh penumpang.

"Jadi lebih nyaman sih, jadi enggak lebih khawatir. Tapi bagusnya semua ya (diperiksa)," ucap Ira.

Terkait adanya pernyataan bahwa moda trasnportasi KRL jurusan Bogor-Jakarta menjadi potensi resiko terbesar penularan virus corona, Ira mengaku cukup khawatir.

Baca Juga: Gegara Corona, Rupiah Babak Belur Dihajar Dolar

Namun yang terpenting baginya adalah menjaga kesehatan diri sendiri menjad pintu utama pencegahan.

Load More