Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 25 Maret 2020 | 14:22 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebutkan penderita COVID-19 tidak selalu bergejala [Suara.com/Emi La Palau].

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjelaskan kemungkinan besar pemudik lebaran dari Jakarta akan masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebab Jakarta adalah sumber penularan virus corona di Indoensia.

Makanya, ia meminta warganya untuk tidak pulang kampung. Paling tidak itu dilakukan selama pandemi virus corona melanda. Terutama bagi warga Jabar yang berada di ibu kota Jakarta.

"Kalau Anda pulang sebelum rapid test dilaksanakan, Anda punya potensi untuk jadi ODP," ungkap Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Rabu (25/3/2020).

"Itu karena Anda datang dari sebuah wilayah yang tingkat persebarannya banyak, datang dari sebuah tempat yang harus diwaspadai," lanjutnya.

Baca Juga: Pemkab Karawang Cari Orang yang Kontak dengan Bupati Cellica Positif Corona

Dia menyontohkan beberapa waktu lalu angka jumlah ODP di Sumedang baru mencapai 3 orang. Namun, angka tersebut meningkat berkali-kali lipat selepas warga Sumedang yang bekerja di ibu kota pulang kampung.

"ODP di Sumedang sekarang ada 300-an karena banyak yang pulang dari Jakarta," ungkapnya.

Sehingga, dia meminta agar warga Jabar yang berada di ibukota atau daerah lainnya dengan peta persebaran Covid-19 yang tinggi untuk tetap berdiam di tempat. Hal tersebut dilakukan setidaknya hingga situasi beranjak kondusif.

"Jangan mudik dulu untuk menghindari persebaran agar tidak terlalu besar, jangan keluar dari Jakarta sampai sikon kondusif," ungkapnya.

Selain itu, Emil juga meminta warganya untuk displin melakukan jaga jarak sosial atau social distancing, mengingat belum ada aturan lockdown yang ditetapkan pemerintah pusat maupun daerah. Warga sebaiknya hanya keluar rumah untuk mencari kebutuhan esensial.

Baca Juga: Ada 1 Warga Terinfeksi, Tasikmalaya Langsung Umumkan KLB Virus Corona

"Negara-negara yang banyak diapresiasi adalah yang melakukan lockdown, tapi kita belum ke tahap se-ekstrem itu. Maka tinggalah di rumah, jangan berkerumun dan hanya keluar rumah untuk mencari pangan atau yang esensial," ungkapnya.

Load More