SuaraJabar.id - Penanganan wabah Virus Corona di Indonesia memerlukan intervensi dari pemerintah secara serius. Dikhawatirkan, jika tidak ada intevensi serius dari pemerintah akan berdampak pada makin membengkaknya jumlah warga yang terinfeksi Virus Corona.
Hal tersebut disampaikan Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melalui Ahli Epidemilogi dan Biostatistik Dr Pandu Riono.
"Perlu ada intervensi pemerintah secara serius. Kalau tidak hampir 2,5 juta orang di negara ini berpotensi terjangkit Covid-19. Prediksi ini merupakan salah satu bagian dari draf 'Covid-19 Modelling Scenarios, Indonesia', disusun oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) tanggal 27 Maret 2020, ditujukan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)," katanya saat dikonfirmasi Suara.com pada Minggu (29/3/20202).
Draf 'Covid-19 Modelling Scenarios, Indonesia', ini kata Riono, FKM UI diminta langsung oleh Bappenas RI. Dalam penyusunan draf tersebut turut terlibat Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N Farid dan Hafizah Jusril.
Saat ini, warga yang positif terinfeksi Covid-19 sudah mencapai 1.285 orang dengan angka kematian sudah mencapai 114 orang. Menurut Tim FKMUI, angka tersebut akan terus meningkat bila tidak ada intervensi dari pemerintah untuk menanggulangi penyebaran COVID-19.
"Perlu ada intervensi tingkat tinggi dari pemerintah," kata dia.
Ia mengatakan jenis-jenis tingkatan intervensi yang dilakukan dalam pencegahan penularan Covid-19 yang dimaksud Tim FKMUI seperti tanpa intervensi, intervensi rendah dengan jaga jarak sosial secara sukarela, membatasi kerumunan massa.
Kemudian, intervensi moderat dengan tes massal cakupan rendah, mengharuskan jaga jarak sosial (penutupan sekolah/bisnis) dan intervensi tinggi dengan tes massal cakupan tinggi, yakni mewajibkan jaga jarak sosial.
"Sekarang hanya ada imbauan. Jadi, antara tanpa intervensi dan intervensi rendah," kata Pandu.
Baca Juga: Alhamdulillah, 2 Pasien Positif Corona di Bogor Sembuh
Ia melanjutkan, dalam kajian Tim FKMUI, setiap satu kasus positif Covid-19 bisa menginfeksi setidaknya dua orang. Lalu dalam prediksi Tim FKMUI, untuk indikator yang digunakan berdasar pada jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 268 juta.
Dari jumlah penduduk tersebut, 52,9 persen populasi tinggal di wilayah urban; 14,8 persen tinggal di rumah kurang dari 8 meter persegi; angka terjadinya pneumonia (penyakit radang paru-paru) adalah 1,3 per 1.000 orang; 28,2 persen penduduk bepergian; 50,2 persen mencuci tangan dengan cara tidak benar.
Berikut adalah prediksinya.
- Tanpa intervensi: +/- 2.500.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
- Intervensi rendah: +/- 1.750.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
- Intervensi moderat: +/- 1.250.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
- Intervensi tinggi: +/- 500.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
Prediksi tersebut diasumsikan terjadi pada hari ke-77.
Tim menggunakan patokan hari ke-1 pada pekan pertama Februari 2020 alias lebih awal dari pengumuman kasus pertama oleh Pemerintah Indonesia (2 Maret).
Soal data yang diperoleh dari rumah sakit di Indonesia sudah menunjukkan adanya peningkatan kasus pneumonia dan gejala mirip COVID-19 sejak pekan pertama Februari. Itu adalah prediksi total kumulatif kasus positif COVID-19.
Berikut adalah prediksi efek terhadap kematian berdasarkan tingkat intervensi yang diterapkan pemerintah terhadap kondisi wabah ini.
Estimasi jumlah kematian kumulatif akibat COVID-19 di Indonesia:
- Tanpa intervensi: 240.244
- Intervensi redah: 144.266
- Intervensi moderat: 47.984
- Intervensi tinggi: 11.898.
Berita Terkait
-
Alhamdulillah, 2 Pasien Positif Corona di Bogor Sembuh
-
5 Pengikut Jemaah Tabligh Tanjungpinang Positif Corona
-
Korban Positif Corona Klaster Pelatihan di Asrama Haji Sukolilo Bertambah
-
RSD Wisma Atlet Rawat 387 Pasien, 77 Positif Corona
-
Terus Bertambah, Warga Positif Corona di Kota dan Kabupaten Bekasi 50 Orang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri