SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Ridwan Kamil akan mengusulkan kawasan Bandung Raya menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB corona pekan ini. Saat ini Ridwan Kamil masih fokus memantau persiapan PSBB di Bogor, Depok dan Bekasi.
Setelah itu, sekira Kamis (19/4/2020) besok Ridwan Kamil akan mengajukan kawasan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi terapkan PSBB ke Kementerian Kesehatan. Itu pun kalau para kepala daerah setuju.
"Besok saya rapat dengan kepala daerah ya karena kita lagi fokus di Bodebek. Fokus ke lima daerah di Jabar besok kalau sudah ada kesepakatan mungkin seperti halnya Bodebek. Rabu atau Kamis surat dikirim, Jumat atau Sabtu ada persetujuan dan baru seminggu berikutnya Bandung Raya. Jadi saya kira sesuai dengan urutan berdasarkan data," kata Ridwan Kamil saat menggelar rapat bersama Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi, di Mapolda Jabar, Senin (13/4/2020).
Ridwan Kamil menegaskan beberapa wilayah selain Bodebek dan Bandung Raya, hingga dengan saat ini memang belum di wacanakan untuk PSBB.
Setelah Bodebek berjalan, pihaknya akan melanjutkan pembahasan PSBB di wilayah Bandung Raya. Sekali untuk wilayah lainnya, ia menegaskan belum ada wacanan untuk PSBB.
"Yang lain-lain belum ada mengajukan dan belum kami setujui karena memang hasil kajian datanya memang COVID-19 berkumpulnya di zona Bodebek dan Bandung Raya saja," kata dia.
Disinggung soal penerapan PSBB di Bodebek serta diusulkannya wilayah Bandung Raya, Ridwan Kamil dengan mantap menyebut sudah tepat. Pasalnya Bodebek dan Bandung Raya berdasarkan data dirinya saat ini sudah terdaoat 450 orang yang terkonfirmasi positif covid 19.
"Kalau tidak salah ada 450 yang positif dan mayoritas ada di Bodebek sama ini menguatkan bahwa keputusan kita sudah tepat, PSBB itu harus di zona Bodebek karena mayoritas di Jabar itu dari lima yang tertinggi satu di Bandung dan empatnya di Bodebek," kata dia.
Kontributor : Cesar Yudistira
Baca Juga: Satpol PP Berikan Himbauan untuk Menutup Tempat Usaha saat PSBB
Berita Terkait
-
Polri: Angka Kejahatan Meningkat Selama Darurat Corona
-
Harga Karet Anjlok Gegara Corona, Menteri Basuki Janji Borong Hasil Petani
-
Agar Masyarakat Paham, DERU UGM Lakukan Penyuluhan Covid-19 ke Desa
-
Minta Pemakaman Jenazah Corona Tak Ditolak, Pemerintah Minta Bantuan Tokoh
-
Warga Datangi Kuburan, Desak Makam Jenazah Pasien Corona Dibongkar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri