SuaraJabar.id - Hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok Rabu (15 /4/2020) kendaraan di Jalan Margonda menuju Jakarta dan sebaliknya terpantau ramai.
Lalu lalang kendaraan keluar masuk Kota Depok seperti hal biasanya.
Meski begitu kendaraan di lokasi perbatasan Kota Depok dengan Jakarta , Kabupaten Bogor, Kota Tangerang terdapat pemeriksaan atau chek point oleh Satlantas Polres Metro Depok, Kodim 0508/Depok, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok.
"Pelaksanaan PSBB hari ini untuk wilayah Depok berjalan lancar. Depok ada 20 titik pos check point. Untuk personil masing-masing titik ada 10 anggota Polri, lima anggota Dishub, lima anggota TNI, lima anggota Satpol PP dan ada lima anggota Sabhara," kata Kasatlantas Kompol Sutomo di lokasi chek point.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB, Penumpang KRL di Stasiun Bogor Berubah Kondusif
Sutomo mengatakan,chek point yaitu menghimbau pengendara yang tidak memakai masker untuk mengunakan masker. Kalau tidak memakai masker kata Sutomo akan diberikan.
"Kalau memang tidak ada kita kasih. Kesadaran masyarakat, Alhamdulillah karena DKI Jakarta sudah lebih dulu PSBB dan masyarakat Kota Depok banyak yang bekerja ke DKI juga jadi masyarakat sudah banyak yang sadar, " tutur Sutomo.
Hari pertama pengecekan atau chek point kata Sutomo terdapat beberapa pelanggaran yaitu pengendara motor tidak menggunakan masker dan berboncengan. Lalu kendaraan roda empat yang lebih dari tiga orang.
"Untuk hari pertama kita tegur. Tidak ada operasi kemanusiaan, kalau di nggak pake masker kita kasih, " kata dia.
Untuk kendaraan umum seperti angkutan kota dan bus harus 50 persen isinya dan wajib mengunakan masker. Jika tidak akan diturunkan oleh petugas.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB, Polisi Periksa Kendaraan Keluar Masuk Kota Bogor
"Kalau metro mini atau elf yang isinya 12, yang boleh naik orang enam saja. Kalau lebih kita turunkan dan kita naikan di angkot berikutnya. Untuk di depan kabin angkot hanya supir saja, belakang baru penumpang," pungkasnya.
Sementara itu, selama PSBB Pemerintah Kota Depok memastikan tidak ada blokade atau penutupan. Namun yang ada adalah chek point.
"Kami tegaskan tidak ada blokade atau penutupan jalan di Depok selama PSBB. Yang ada adalah pengawasan di setiap cek point," kata Juru Bicara Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana.
Dadang menyebutkan, selama PSBB leading point untuk pengamanan dan pengaturan lalulintas ada di Polres Metro Depok. Dibantu oleh Kodim 0508/Depok, Dinas Perhubungan dan Satpol PP Kota Depok.
Untuk pengaturan lalulintas, pihaknya akan mendirikan banyak chek point yaitu di semua perbatasan dan didalam kota.
Fungsi cek point adalah untuk melihat konsistensi masyarakat dari segi aturan transportasi.
"Di cek point nanti dilakukan pengawasan terhadap, pengendara, misalnya sepeda motor tidak boleh berboncengan, harus menggunakan masker, dipatuhi apa tidak?. Dan di mobil sedan hanya boleh 3 orang, untuk mobil APV 4 orang, dan seterusnya"
"Kalau ada yang melanggar akan kita ingatkan, kita lakukan sosialisasi," ungkapnya.
Kebijakan pembatasan transportasi di Depok lanjut Dadang, sama dengan yang diterapkan di DKI Jakarta untuk menghindari benturan mengenai aturan transportasi di Jakarta dan di kota-kota penyanggah.
"Tidak mungkinkan kita bolehkan 5 orang didalam mobil sedan di Depok tapi ketika mereka diperbatasan itu tidak boleh. Itu yang ingin kita sinkronkan," jelasnya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Siapa Sandi Butar Butar? Sempat Bongkar Dugaan Korupsi Kini Dipecat Damkar Depok
-
PKS Jelaskan Alasan Imam-Ririn Cabut Gugatan Sengketa Pilkada Depok di MK
-
Absen Sidang Perdana di MK, Imam-Ririn Malah Cabut Gugatan soal Pilwalkot Depok, Ada Apa?
-
Selain Dibungkam Uang Suap, Sandi Damkar Depok Curhat Tolak Tawaran PNS: Sama Aja Jilat Ludah Sendiri
-
Program Makan Bergizi Gratis Perdana Dilakukan, Dapat Tanggapan Positif dari Guru dan Siswa
Terpopuler
- Eks Striker Barcelona Pengganti STY, Diumumkan Erick Thohir Hari Ini
- Prank Awal Tahun? Shin Tae-yong Bukan Dipecat, Tapi Naik Jabatan Ini
- Pemecatan Shin Tae-yong Dikaitkan dengan Gibran, Publik: Mending Ganti Wapres
- Respons Elkan Baggott usai Shin Tae-yong Dipecat PSSI
- Asisten Shin Tae-yong: Tidak Ada yang Tahu Sesakit Apa...
Pilihan
-
Asisten STY Belum Tentu Bantu Patrick Kluivert: Saya masih...
-
Deretan Bos XL Axiata Kompak Mundur Pasca Merger dengan Smartfren
-
Dipecat PSSI, Shin Tae Yong Bawa Pulang Pesangaon Ratusan Miliar?
-
iPhone 16 Masih Ilegal Dijual di Indonesia Meski Apple Mau Bangun Pabrik Airtag di Batam
-
Aksi Kocak Anak SMA di Kalimantan yang Berterimakasih karena Makan Bergizi Gratis: Saya Gak Bersangu
Terkini
-
Alasan Pemkot Bandung Kirim Sampah ke TPA Pasir Bajing Garut
-
Tingkatkan Kualitas Lingkungan, Pemkab Bekasi Tata Ulang TPA Burangkeng
-
Persib Tutup Putaran Pertama di Puncak Klasemen, Bojan Hodak: Kita Coba Back to Back
-
Gasak Belasan HP dan Bohongi Istri, RK Terancam 7 Tahun Penjara
-
Tanggulangi Penyebaran PMK, Pemkab Purwakarta Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan Ternak