SuaraJabar.id - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meninjau enam titik wilayah yang menjadi pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bekasi, pada Rabu (15/4/2020).
Enam titik lokasi yang ditinjau yakni perbatasan Kecamatan Pondok Gede dengan Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, kemudian perbatasan di Jalan Raya Jatiwaringin, Pintu tol masuk Jatiasih yang mengarah ke Jakarta, Perbatasan Jatisampurna-Depok di Jalan Pondok Ranggon, perbatasan pintu keluar Tol Jatiwarna dan Exit Toll Bekasi Barat.
Rahmat mengemukakan, pemberlakuan PSBB dibantu penjagaan perbatasan wilayah dari anggota TNI POLRI, Satpol PP Kota Bekasi, Dinas Perhubungan Kota Bekasi dan tidak menutup kemungkinan para aparatur sipil negara (ASN) juga memonitoring di wilayah yang telah ditentukan.
Menurut Rahmat, sosialiasi PSBB ini pada dua hari ini akan diberikan imbauan. Kemudian di hari ketiga diberi peringatan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Kritik PSBB Depok: Masih Banyak yang Berkeluyuran, Tegur!
"Hari keempat dan kelima jika masih tidak diperingati akan di catat domisili nya dan berlaku sesuai UU Nomor 6 Tahun 2018 mengenai undang undang yang mengatur tentang kekarantinaan kesehatan tanggung jawan Pemerintah Pusat dan Daerah penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah," ujar Rahmat dalam keterangannya, Rabu (15/4/2020).
Rahmat menuturkan pihaknya terus melakukan sosialisasi PSBB sebagai langkah Pemerintah Kota Bekasi serius dalam menghadapi pandemi Corona.
"Kami akan terus sosialisasikan kepada masyarakat, bahwa PSBB ini merupakan langkah serius dalam menghadapi pandemi di Kota Bekasi"
Kemudian, kata Rahmat, anggota yang bertugas di perbatasan melakukan pengecekan pengendara terkait penggunaan masker, pembatasan angkutan kota penumpang hingga motor yang diberlakukan satu pengendara, kecuali berboncengan dengan satu alamat yang sama yaitu keluarganya.
Selanjutnya, petugas juga mengecek frekuensi yang keluar dan masuk kota Bekasi, dan langkah terakhir di cek suhu tubuhnya.
Baca Juga: PSBB Bogor Hari Pertama, Polisi Cegat Pemotor Tak Bermasker dan Boncengan
"Apabila suhu tubuh melebihi batas normal warga yang dari jakarta maka dikembalikan ke jakarta, namun apabila yang dari Kota Bekasi maka di suruh putar balik untuk mengisolasi diri ataupun pergi ke puskesmas, dan bukan hanya itu tapi dicatat untuk di data dan dipantau perkembanganannya," ucap dia.
Berita Terkait
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Tawari Sule Jadi Wakil Wali Kota Bekasi, Raffi Ahmad Kini Jadi Makelar Jabatan?
-
Warganet Sebut Raffi Ahmad Sudah Jadi 'Makelar', Sempat Tawari Sule Jadi Wakil Wali Kota Bekasi
-
Sule Tolak Tawaran Raffi Ahmad, Berapa Gaji Wakil Wali Kota Bekasi?
-
Beda Pendidikan Raffi Ahmad Vs Sule: Heboh Soal Ditawari Jabatan
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Buruan Serbu! Daftar Promo Pilkada 2024, Ada Kopi Gratis!
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024