Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 21 April 2020 | 10:41 WIB
Balita berusia 2 tahun warga Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tergolek lemah di ruang IGD RSUD Palabuhanratu, Senin (20/4/2020). [Sukabumiupdate]

SuaraJabar.id -
MAS, bayi yang berusia dua tahun di Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan meninggal dunia setelah sempat meminum cairan disinfektan.

Balita malang itu menghebuskan napas terakhir di RSUD Palabuhanratu pada Senin (20/4/2020) malam sekitar pukul 22.30 WIB.

Kabar duka itu disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani, Selasa pagi (21/4/2020) melalui sambungan telpon kepada sukabumiupdate.com.

“Iya anak kang Sihab, relawan P2BK Bantargadung tadi malam meninggal dunia di RSUD Palabuhanratu. Kondisi kesehatan terus menurun,” katanya sepert dilansir dari Sukabumiupdate.com--jaringan Suara.com.

Baca Juga: Iwan Fals Ditangkap saat Corona, Colong Motor Emak-emak saat Mau ke Pasar

Menurut Anita, cairan disinfektan yang sempat terminum oleh ananda MAS berdampak fatal pada organ vitalnya.

“Pihak RSUD Palabuhanratu sendiri sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa anak ini,” kata dia.

MAS memang harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas PICU, namun masih harus menunggu antrian.

“RSUD Palabuhanratu belum punya PICU jadi rencananya mau dirujuk ke RSUD R Syamsudin. Namun karena masih penuh, jadi harus menunggu. Semalam diputuskan dirawat intensif saja di Palabuhanratu sambil menunggu fasilitas rujukan bisa digunakan,” beber Anita.

Sekira pukul 22.30 WIB bocah malang ini menghembuskan nafas terakhir di RSUD Palabuhanratu. MAS rencananya akan dimakamkan di rumah duka Kampung Cijagung, Desa Bojong Galing, Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi Selasa siang ini.

Baca Juga: Terlupakan saat Corona, Tak Ada Program Pemerintah Menyentuh Kaum Tunanetra

Kondisi bocah MAS di RSUD Palabuhanratu makin menurun setelah tak sengaja meminum cairan disinfektan

“Sebagian rekan-rekan kita yang sedang tidak bertugas piket Covid-19 sudah diarahkan ke rumah duka untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga.” ujarnya.

Anita menambahkan seluruh jajaran BPBD dan P2BK Kabupaten Sukabumi berduka atas musibah ini. Ia berharap agar semua petugas dan warga untuk lebih berhati-hati saat menyimpan cairan disinfektan di rumah, jauhkan dari jangkauan anak-anak dan beri label cairan berbahaya atau beracun.

“Disinfektan inikan racun, jadi harus ditangani dengan benar untuk proses penyimpanannya. Ini jadi pelajaran bagi kita semua,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, MAS dilarikan ke RSUD Palabuhnaratu setelah tak sengaja meminum cairan disinfektan di rumahnya, kemarin.

Menurut sang ayah, Sihabudin, cairan disinfektan didalam botol air mineral tersebut sisa penyemprotan untuk sarana ibadah dan fasilitas public di wilayah tempat tinggal mereka.

Saat kejadian, MAS baru pulang main dan masih ditemani oleh neneknya. "Mungkin haus langsung ambil sisa cairan yang saya simpan di botol bekas minuman air mineral, dan ditaruh di bawah kursi lokasi yang sebenarnya tersembunyi dari jangkauan anak," ungkap Sihabudin, Senin.

Load More