SuaraJabar.id - Balita berusia 2 tahun warga Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tergolek lemah di ruang IGD RSUD Palabuhanratu, Senin (20/4/2020).
Anak laki-laki tersebut dilarikan ke rumah sakit karena tak sengaja meminum cairan disinfektan.
Sang Ayah, SH mengatakan, anaknya meminum sisa cairan disinfektan yang ditampung di dalam botol bekas air mineral.
Peristiwa itu terjadi usai SH yang merupakan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Bantargadung melakukan penyemprotan disinfektan anti-virus corona covid-19 di masjid dan sekitar rumahnya.
Ketika itu sang anak pulang ke rumah ke rumah setelah bermain diantar kakeknya. Kemudian anak itu meminta minum, dan tanpa diketahui mengambil botol berisi disinfektan tersebut.
Entah bagaimana anak itu bisa tahu ada botol berisi cairan di dalam rumah itu. Sebab SH sudah menyimpan cairan disinfektan itu di bawah kursi.
Karena SH sadar kalau cairan itu berbahaya sehingga disimpan ditempat tersembunyi dan jauh dari jangkauan anak-anak.
"Mungkin haus langsung ambil sisa cairan yang saya simpan di botol bekas minuman air mineral," ungkapnya seperti dikutip Suara.com dari Sukabumiupdate.com.
Beruntungnya, ketika baru minum sedikit orang tua anak melihatnya. SH bergegas mencoba mengeluarkan cairan disinfektan itu dari dalam tubuh anaknya menggunakan minyak sayur kemudian muntah.
Baca Juga: WHO Larang Cuci Makanan dengan Disinfektan, Begini Anjuran yang Benar
Namun karena kondisinya lemah, langsung dilarikan ke RSUD Palabuhanratu dan mendapat penanganan.
"Sudah tadi ditangani tim medis, saat ini anak saya masih lemah menggunakan alat bantu pernapasan di rumah sakit," jelasnya.
Namun petugas medis RSUD Palabuhanratu, menyarankan anaknya dibawa ke rumah sakit yang memiliki ruang PICU. Namun RS yang memiliki PICU itu saat ini dalam keadaan penuh.
"Kata petugas medis perlu dirawat di ruang PICU dan ada di RSUD R Syamsudin SH dan RS Hermina hanya katanya (petugas medis) dua RS itu penuh," katanya.
SH berharap anaknya segera mendapat rujukan ke rumah sakit lain yang memadai dan memiliki ruang PICU, karena saat ini kondisi anaknya masih lemah.
"Kata tim medis ada pembengkakan di tenggorokan anak saya, semoga segera mendapat rujukan dan mendapat ruangan."
Berita Terkait
-
Kisah Perawat Corona, Istrinya Wafat usai 22 Hari Berpisah karena Tugas
-
Sedih, Perawat Covid-19 Curhat Soal Kematian Istri
-
Cerita Perawat Corona, Ditinggal Istri Selamanya Usai 22 Hari Tak Jumpa
-
Cerita Pilu Medis Lawan Corona, Istri Meninggal Mendadak saat Jaga Jarak
-
26 Hari Tak Bertemu, Unggahan Terakhir Istri Petugas Medis ini Bikin Pilu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri