SuaraJabar.id - Beredar viral di media sosialnya video pengendara mobil mengamuk kepada aparat saat terjaring operasi kepatuhan penerapan sosial berskala besar (PSBB) di Simpang Empang, Kota Bogor. Pria tak terima sang istri diminta pindah tempat duduk.
Dalam video berdurasi 2 menit 16 detik itu, memperlihatkan pria berbadan tinggi mengenakan kaca mata dan masker itu mengamuk kepada aparat gabungan TNI, Polisi dan Dishub.
Terlihat, aparat dari Polisi Militer (PM) terus mencoba menenangkan amarah pria tersebut namun tetap tidak digubris.
Pria itu terus mengamuk kepada aparat karena tidak terima sang istri yang duduk di sampingnya dala mobil diminta untik pindah ke belakang oleh aparat yang sedang melakukan pemeriksaan kendaraan dalam rangka PSBB.
"Mohon maaf ya ini prinsip hidup saya, sebaik-baiknya lelaki muslim yang meghargai istrinya, saya tidak mau memindahkan istri saya ke belakang," ucap pria tersebut kepada petugas dalam video.
"Silahkan foto! Sampaikan ke Pemerintah Daerah Bogor, Bima Arya. Saya menghormati aturan, tapi saya lebih menghormati aturan Allah. Saya suami harus menghargai istri saya. Saya tidur dengan istri saya tak apa-apa, masak di mobil harus pindah. Saya menghormati aturan, pakai ini (masker), sanitizer, segala macam. Apanya yang salah !" ucap pria itu.
Paur Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty membenarkan adanya kejadian dalam video tersebut yang terekam kamera di kawasan Simpang Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pagi tadi.
Menurutnya, petugas di lokasi tidak memberikan sanksi atau yang lainnya kepada pria tersebut dan selanjutnya dipersilahkan melajutkan perjalanan.
"Iya, (kejadian) tadi. Tadi sih melanjutkan perjalanan. Belum ada (tindak lanjut), lagi dicari atau bagaimana," singkat Desty, dikonfirmasi, Minggu (3/5/2020).
Baca Juga: Hari Kedua Perpanjangan PSBB Bogor, Masih Banyak Pengendara yang Melanggar
Wawalkot Bogor : Enggak Usah Ngotot!
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyangkan sikap pengendara dalam video tersebut.
Seharusnya, setiap warga memahami bahwa petugas di lapangan sedang melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang ditetapkan selama penerapan masa PSBB.
"Taati saja, karena tujuan pembatasan meminimalisir pergerakan warga dengan pengaturan konfigurasi di kendaraan maupun arah tujuan bepergian. Ujung-ujungnya minta masyarakat semaksimal mungkin beraktivitas di rumah," kata Dedie, dikonfimasi.
Pengendara tersebut, lanjut Dedie, seyogyanya tidak perlu mengamuk atau melawan aparat di lapangan.
"Padahal nggak usah ngotot, tinggal pindah aja namanya saling menghormati. Kan kita hanya laksanakan turunan Permenkes bukan pemerintah daerah mengada-ada. Perubahan kebijakan di pusat tinggal kita laksanakan."
Kontributor : Zian Alfath
Berita Terkait
-
Tak Punya Uang, Tukang Becak dan Keluarga Cuma Makan Pakai Bumbu Penyedap
-
Ramadan dan Ada Wabah Corona, 14 Cewek - Cowok Digerebek Mesum di Kos
-
Pandemi Virus Corona Bikin Maia Estianty Bahagia, Kok Bisa?
-
Virus Corona di Kremlin: Perdana Menteri Rusia Positif Covid-19
-
Bupati Bogor Sebut Banyak Perusahaan yang Beroperasi Berdalih Ekspor-Impor
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?