Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 07 Mei 2020 | 21:54 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin. [Antara]

SuaraJabar.id - Masih banyaknya penumpang kereta listrik (KRL) yang mengarah ke Jakarta dari wilayah Kabupaten Bogor membuat Bupati Ade Yasin kesal. Lantaran, warga tersebut banyak yang menggunakan moda KRL dengan tujuan yang tak penting.

"Kalau yang nggak jelas ngapain diizinkan? Ketika saya turun ke lapangan kan masih banyak orang yang mau ke Jakarta dengan alasan tidak jelas," ungkapnya seperti dilansir Antara pada Kamis (7/5/2020).

Lantaran itu, ia mendesak PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperketat pembatasan penumpang KRL. Terlebih setelah mengetahui ada tiga dari 325 penumpang KRL yang mengikuti tes swab di Stasiun Bogor beberapa waktu lalu dan dinyatakan positif Covid-19.

"Kalaupun pemerintah tetap memutuskan KRL beroperasi, tentunya pembatasan penumpang harus diperketat atau seleksi dengan menunjukan kartu identitas tempatnya bekerja (bekerja di delapan sektor yang dikecualikan)," katanya.

Baca Juga: Lagi-lagi Penumpang KRL Positif Corona, Ridwan Kamil: PSBB Bisa Gagal

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu juga menyebutkan, rata-rata pasien positif terinfeksi Virus Corona atau COVID-19 yang berdomisili di wilayah tersebut, lantaran tertular virus di KRL.

"Kami yakin salah satu penyebab maraknya positif itu karena KRL dan dari data yang ada rata-rata dari penumpang kereta. Kasus positif pertama yang di Bojonggede itu dari kereta."

Berdasarkan catatan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bogor, wilayah dengan jumlah warganya paling banyak terinfeksi COVID-19, yaitu zona merah yang terdapat stasiun KRL, seperti Kecamatan Cibiniong dan Bojonggede. (Antara)

Load More