SuaraJabar.id - Aep Saepulloh (60), lansia asal Kampung Tanjung Sari RT 02/12 Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi, terpaksa harus tinggal di kandang domba miliknya selama kurang lebih delapan tahun lamanya.
Aep tinggal seorang diri di kandang domba berukuran 3 meter x 1,75 meter.
Dia telah bercerai dengan istrinya sejak 13 tahun yang lalu, dan tak memiliki keturunan dari buah perkawinannya itu.
Sejak dua tahun silam, hanya seekor domba yang selalu menemani Aep kala malam datang.
Baca Juga: Ini Motif Oknum Ormas Aniaya Tokoh Agama di Sukabumi
"Biasa saja sih tapi memang sedikit terganggu. Domba ini dari yayasan, sekitar dua tahun lalu. Jadi awalnya tidak ada domba," kata Aep saat ditemui di kediamannya, Kamis (14/5/2020), dilansir dari Sukabumi Update—jaringan Suara.com.
Kisah miris Aep bermula saat beberapa tahun silam ia menggarap sebidang tahan milik warga Jakarta. Kemudian, tanah tersebut oleh sang pemilik dijual kepada warga Bandung.
"Sekarang bersama kakak kembali menggarap tanah. Tanahnya milik orang Jakarta, tapi beda orang dengan yang sebelumnya," tuturnya.
"Saya tinggal di kandang domba agar dekat dengan lokasi tanah garapan. Saya tidak tinggal di rumah kakak karena terlalu jauh," ungkap Aep.
Sementara itu, Ketua RW setempat, Dicky Permana mengatakan, Aep belum mendapatkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS), baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kota.
Baca Juga: Viral! Tolak Tunjukan KTP, Pria Mengaku Dokter: Nggak Boleh Teriak-Teriak
"Nah sekarang beliau ada panggilan untuk mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), tapi kendalanya karena kartu keluarganya hilang, hanya ada KTP," jelasnya.
Dicky juga menginformasikan bahwa Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami telah mengunjungi Aep di tempat tinggalnya tersebut.
"Tadi datang jam 4.15 sore, terus beliau menawarkan pekerjaan serta mau memperbaiki gubuk Mang Aep Saepulloh supaya nyaman dan beliau memberikan bantuan sembako nasi kotak, sarung, baju-baju koko, serta amplop berisi uang," imbuhnya.
Di lain pihak, Lurah Karang Tengah Toni Slamet menyebut, saat ini Aep tinggal di tanah milik orang lain, sehingga kesulitan bila diusulkan masuk program rumah tidak layak huni (rutilahu).
"Pak Aep Saepulloh tinggal di tanah kepunyaan orang. Jadi kalau diusulkan rutilahu juga enggak bisa," imbuhnya.
Dihubungi terpisah Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih mengungkapkan, hari Jumat (15/5/2020), pihaknya akan mengirim bantuan sosial (bansos) Covid-19 untuk Aep.
"Punya JKN KIS. Kami akan drop bansos besok dari bantuan sosial CSR. Kan banyak sembako ke gugus tugas, kita manfaatkan. Besok kita akan ke sana bawa bantuan kasur, sembako, dan lain-lain," ungkapnya.
Sedangkan terkait persoalan tidak bisa diambilnya KKS milik Aep karena terkendala kartu keluarga, Rita mengaku akan mengurus hal tersebut.
Rita menjelaskan, berdasarkan hasil pengecekan dengan PSM Karang Tengah, Aep merupakan penerima KKS perluasan sembako.
"Cuma kemarin dia belum bisa mengambilnya di kelurahan karena belum ada kartu keluarga. Sekarang kartu keluarganya sudah selesai. Kondisi saat ini akan ke BNI untuk mengambil KKS-nya yang nanti didampingi oleh Ibu Nenah selaku PSM," tukasnya.
Berita Terkait
-
Cair! Cara Daftar Bansos Mandiri Lewat HP, Anti Ribet!
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Kapan Bansos BNPT dan PKH Cair? Cek Jadwal dan Nominalnya
-
Bansos di Jakarta Merosot Selama 2 Tahun, Legislator PKS Suhud Curiga Dipolitisir: Masalah Ini Harus Clear!
-
3 Lowongan Kerja Pabrik Sukabumi, Cermati di Sini!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan