SuaraJabar.id - Pusat perbelanjaan di Cianjur, Jawa Barat hanya boleh buka selama 4 jam setiap hari selama PSBB Jawa Barat. Ini dilakukan karena tingginya pelanggaran warga dengan tetap memadati toko dan pusat belanja untuk mendapat kebutuhan lebaran selama PSBB parsial Jawa Barat.
Pelaksana Tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan menjelang berakhirnya PSBB parsial dua hari ke depan, tingkat pelanggaran yang dilakukan warga semakin tinggi dengan cara mendatangi toko yang menjual berbagai kebutuhan lebaran, sehingga larangan tidak keluar rumah dan menjaga jarak tidak diindahkan.
"Untuk mempersempit ruang gerak warga dan memutus rantai COVID-19, kami memutuskan jam operasional pertokoan dan pusat perbelanjaan hanya 4 jam. Mereka diizinkan buka dari pukul 12.00 sampai pukul 16.00 WIB. Sanksi tegas sesuai dengan yang diterapkan Pemprov Jabar, denda dan kurungan badan bagi pelanggar," katanya di Cianjur, Minggu sore.
Pihaknya juga mengimbau pengelola pertokoan dan pusat perbelanjaan di wilayah tersebut benar-benar menerapkan physical distancing bagi pembeli yang datang dengan cara membatasi jumlah pembeli agar tidak terjadi kerumunan serta menyediakan fasilitas cuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung di bagian depan toko atau pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Taman Satwa Taru Jurug Solo Mulai Jual Tiket Masuk saat Wabah Corona
"Harapan kami pengelola dapat mengingatkan pembeli yang datang menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak saat berada di lingkungan toko atau pusat belanja. Untuk pusat perbelanjaan sudah menyediakan tempat cuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh pembeli yang datang," katanya.
Masih tingginya aktivitas warga terutama pusat pertokoan dan pusat perbelanjaan, membuat Pemkab Cianjur bersama Satgas menutup sejumlah jalur utama untuk mempersempit ruang gerak warga di luar rumah selama pendemi Corona seperti Jalan Mangunsarkoro dan HOS Cokroaminoto. Ditutupnya jalur protokol tersebut dengan harapan kerumunan warga berkurang.
"Warga harus membantu pemerintah agar PSBB parsial berjalan evektif dan rantai penyebaran COVID-19 dapat terputus, sehingga Cianjur bebas dari Corona. Diam di rumah dan jaga jarak saat terpaksa keluar menggunakan masker," katanya.
Sementara hingga sore menjelang kepadatan warga di pusat pertokoan terlihat masih tinggi, terutama di pertokoan yang menjajakan kebutuhan untuk lebaran mulai dari pakaian, sepatu hingga kue lebaran. Warga tidak menerapkan jaga jarak meskipun pengelola sudah kewalahan mengatur warga untuk tidak berkerumun.
Bahkan ditutupnya jalan utama menuju pusat kota, tidak membuat kerumunan warga berkurang di toko pakaian dan pusat perbelanjaan yang ada. Sebagian besar mengaku terpaksa keluar rumah untuk memenuhi permintaan anak dan orang tua sebelum lebaran karena sudah tradisi setahun sekali.
Baca Juga: Sisi Positif Wabah Corona, Warga Makin Sadar Budaya Antre
"Kalau tidak dikabulkan anak-anak mah suka rewel. Mungkin sama dengan keluarga lainnya, meskipun takut Corona, tapi tradisi tahunan menjelang lebaran tidak bisa tidak. Jadi kami berbelanja sebelum lebaran tiba," kata Imas warga Kecamatan Cilaku. (Antara)
Berita Terkait
-
Pergerakan Tanah Meluas di Kadupandak Cianjur, 63 Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi
-
Modus Iming-iming Kerja di Pemkab, Adik Bupati Cianjur Telak-telak Tipu Korban Rp500 Juta
-
Datangi The Nice Funtastic Park, Wisata Alam sekaligus Edukatif di Cianjur
-
Gempa 4.4 Magnitudo Guncang Sukabumi, Getarannya Terasa ke Bogor Hingga Garut
-
Fenomena Unik, Banyak Ikan Muncul Untuk Menghangatkan Diri di Pantai Selatan Cianjur
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang