Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 27 Mei 2020 | 08:12 WIB
Tangkapan layar siaran langsung via Instagram antara Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi bersama A, salah seorang tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa (26/5/2020). [Instagram]

Kemudian, pada awal April lalu, seluruh petugas analis kesehatan yang ada di Kota Sukabumi ditarik untuk menangani Covid-19 dan ditempatkan di Labkesda Kota Sukabumi.

"Semua Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) menangani sampel, baik swab maupun rapid. Kemudian, ada tenaga ATLM dari Dinas Kesehatan yang terpapar, sehingga semua ATLM yang ditugaskan diambil sampel swab. Ketika hasil keluar, semua ATLM negatif kecuali saya positif," ungkapnya.

Ketika ia mendengar hasil tersebut, ia merasa ikhlas dan ridho serta menganggap hal itu sebagai tanda sayang Allah SWT kepada dirinya.

Dia juga mengaku tidak malu terkena Covid-19, walaupun hingga saat ini ia tidak mengetahui terpapar dari mana.

Baca Juga: Virtual MotoGP: Jorge Lorenzo Perdana Tampil, Marquez Bersaudara Absen

"Saya tidak tahu saya terpapar Covid-19 ini dari mana dan saat itu saya disarankan untuk diisolasi di rumah sakit, karena saya jauh dari keluarga dan di Kota Sukabumi tidak punya saudara," tambahnya.

Berlebaran Jauh dari Keluarga

A mengaku sedikit bersedih karena harus merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 H dalam status sebagai pasien Covid-19.

Tetapi A cukup terhibur karena teman-temannya mengirimkan makanan ke rumah sakit.

"Untuk Lebaran ini, dukanya, saya pertama kali Lebaran jauh dari keluarga dan lebih sedihnya lagi saya sebagai pasien Covid-19 bukan sebagai tenaga medis. Sukanya, Alhamdulillah meskipun saya Lebaran lewat video call, saya bisa melihat muka keluarga dan dapat berinteraksi dengan mereka," tandasnya.

Baca Juga: Mata Berair Bisa Jadi Tanda Virus Corona Covid-19, Ini Kata Ilmuwan!

Load More