SuaraJabar.id - Nama Kawasan Bantar Gebang di Kota Bekasi nampaknya sudah tidak asing di telinga warga Jakarta maupun Indonesia. Wilayah yang beberapa waktu lalu sempat diviralkan di media sosial oleh aktor Hollywood Leonardo DiCaprio pun terkenal hingga mancanegara, sebagai kawasan pengolahan dan pembuangan sampah terbesar di Indonesia.
Lokasinya yang berada di timur DKI Jakarta, ternyata juga menjadi daya tarik tersendiri bagi warga. Lantaran, sebagai tempat pembuangan akhir sampah, Bantar Gebang juga bisa menjadi sumber penghasilan bagi warga kelas menengah ke bawah yang bekerja sebagai pemulung. Apalagi saat ini lokasi itu menjadi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Dari limbah sampah di TPST Bantar Gebang, itu pula Ningsih (37) menyandarkan diri untuk menyambung hidup keluarganya. Pun bagi Ningsih, selain sebagai sumber mencari penghasilan, TPST Bantar Gebang juga menjadi tempatnya membangun bahtera rumah tangga yang sudah dilaluinya selama 10 tahun.
"Sudah 10 tahun lebih saya tinggal di sini, sudah biasa (hidup di lingkungan) seperti ini," kata Ningsih kepada Suara.com di rumahnya yang hanya berbentuk gubuk tanpa alas pada Selasa (23/6/2020).
Baca Juga: 2021 TPST Bantar Gebang Bakal Kelebihan Muatan
Di TPST Bantr Gebang, Ningsih tinggal bersama suaminya Rohmat (40) serta ketiga anaknya, Naman (18), Alfia (10) dan Nazwa (3). Meski begitu, Ningsih mengakui, rezeki yang didapatnya dari mengais sampah hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
"Kalau makan ya seada-adanya saja, ya yang penting bisa makan tidak kelaparan," katanya.
![Ningsih bersama keluarganya tinggal di kawasan TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi. [Suara.com/Yacub]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/23/99650-ningsih-bersama-keluarganya-tinggal-di-kawasan-tpst-bantar-gebang.jpg)
Ningsih beralasan, suaminya yang juga bekerja sebagai pemulung hanya mendapat penghasilan yang rendah. Lantaran itu pula, anak-anaknya terpaksa putus sekolah.
"Sehari suami saya itu bawa pulang uang Rp 80 ribu, tapi sekarang (sejak Covid-19) penghasilan berkurang. Kerja nyari rongsok bawa uang paling Rp 40 ribu, karena harganya sekarang (rongsokan) kaya botol air mineral itu turun, biasa per satu kilogram Rp 1.000 sekarang jadi Rp 500."
Mirisnya lagi, sambung Ningsih, selama wabah Covid-19 menjalar di Kota Bekasi, tidak ada bantuan yang didapatnya dari pemerintah. Ningsih dan pemulung di TPST Bantar Gebang, praktis hanya mendapat bantuan dari masyarakat yang lalu lalang.
Baca Juga: TPA Bantar Gebang Disorot Dunia, Wali Kota Bekasi: Memang Terbesar di Dunia
"(Bantuan dari pemerintah) tidak ada, kemarin hanya dapat dari TNI saja. Dapat beras dua liter, minyak sama mi (instan). Lainnya ya cuma orang (warga) yang bagi, itu juga cuma beras," tuturnya.
Berita Terkait
-
Atasi Masalah Bau, Dinas LH DKI Pindahkan Sampah di RDF Rorotan ke Bantar Gebang
-
Tembus 4,2 Juta Jiwa, Anak Pemulung jadi Sasaran Prabowo Masuk Sekolah Rakyat
-
Gembar-gembor Firdaus Oiwobo Kabur gegara Bosan Tak Pernah Hidup Susah: Gue Jadi Pemulung
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
-
Viral Guru Honorer Jadi Pemulung Sepulang Mengajar, Alasan di Baliknya Bikin Mewek
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
-
Warga Pilih Beli Emas Batangan, Penjualan Emas Perhiasan Turun di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Nggak Pernah Bosen Naik, Hari Ini Tembus Rp1.980.000/Gram
-
Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum di Jakarta Hari Ini, dari LRT Hingga MRT
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI