SuaraJabar.id - Memasuki masa New Normal atau Kenormalan Baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi bersiap menjalankan kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah. Rancangan aturan kegiatan tersebut saat ini tengah disusun pihak pemkot.
Aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah yang akan dilaksanakan di Kota Sukabumi rencananya akan dibagi dalam bentuk shift. Hal tersebut dibenarkan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Dia menuturkan, nantinya tatap muka siswa dengan guru akan dilakukan hanya tiga hari dalam sepekan.
"Sesuai dengan edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, setiap kelas maksimal hanya diisi oleh 18 pelajar, baik di tingkat SD, SMP maupun SMA sederajat. Sehingga, dalam pelaksanaan KBM tatap muka di sekolah dibagi menjadi dua shift," tutur Fahmi seperti dilansir Sukabumiupdate.com-jaringan Suara.com pada Senin (29/6/2020).
Baca Juga: Proses Belajar di Zona Kuning, Oranye dan Merah Dilakukan Tanpa Tatap Muka
Dengan dibagi shift dalam KBM tersebut, sekolah harus menentukan jadwal. Alternatifnya bisa diurut absen 1-18 masuk dari Senin hingga Rabu dan untuk nomer absen 18-36 masuk pada Kamis hingga Sabtu dan seterusnya.
Lebih lanjut, Fahmi mengatakan, di Kota Sukabumi ada sejumlah sekolah yang pelajar dalam satu kelasnya diisi lebih dari 36 murid.
Karena itu, Pemkot Sukabumi saat ini membuat desain pendidikan tatap muka di masa Pandemi Covid-19 dan diharapkan pekan depan atau sekitar awal Juli sudah selesai.
Kendati demikian, untuk kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka langsung antara guru dan siswa masih ditunda dahulu. Sebab, sektor pendidikan merupakan pintu terakhir yang akan dibuka di masa pandemi Covid-19 ini.
Sehingga untuk sekolah umum dari tingkat SD hingga SMA sederajat belum bisa ditentukan kapan akan berakhir masa belajar di rumah.
Baca Juga: Jaringan Internet Buruk, PPDB Jabar di Cianjur Digelar Tatap Muka
"Kami masih menunggu arahan dari Pemprov Jabar, terkait jadwal dibukanya kembali sektor pendidikan. Yang jelas kami sudah menyerahkan hasil kajian epidemiologi Kota Sukabumi bahwa Covid-19 sudah bisa dikendalikan. Jika pemprov menilai Kota Sukabumi layak untuk melaksanakan pendidikan tatap muka, maka kami akan langsung membuka sektor ini," jelas Fahmi.
Berita Terkait
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Kriteria Guru Profesional dalam Buku Menjadi Guru Hebat Zaman Now
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham