SuaraJabar.id - Tim peneliti di China mengatakan bahwa banyak babi di sana yang terinfeksi virus flu babi dan berpotensi menularkannya ke manusia. Hal ini diketahui setelah peneliti China mempelajari wabah flu babi di peternakan babi di seluruh negera dan mengatakan ada strain virus baru bisa menular ke manusia.
Mengutip Dailymail, Selasa (30/6/2020) para ahli Akademi Ilmu Pengetahuan China mengatakan babi adalah perantara utama virus bisa menyebar dari hewan liar ke manusia.
Baru diketahui ada dua orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus yang dijuluki G4 EA H1N1 sejak wabah pertama terjadi pada 2016 lalu. Tapi kata peneliti, virus ini bisa beradaptasi dan sangat mungkin mengnyerang manusia hingga menyebabkan pandemi.
Dua kasus EA H1N1 yang terjadi pada 2016 dan 2019 mirip dengan jenis strain G4 yang menginfeksi orang berusia 46 tahun dan 9 tahun. "Survei epidemiologis menemukan bahwa kedua pasien mengatakan memiliki tetangga yang memelihara babi, dan menunjukkan virus G4 dan EA bisa menular dari babi ke manusia, dan menyebabkan infeksi berat bahkan menimbulkan kematian," kata peneliti.
Baca Juga: Afrika Selatan Lakukan Tes Ekstensif Untuk Bendung Wabah Flu Babi
Sayang, peneliti tidak merinci gejala-gejala yang terjadi karena virus belum menyebar secara luas ke manusia, tapi saat dilakukan tes pada musang mereka menemukan gejala seperti demam, bersin, dan batuk.
George Gao, Jinhua Liu dan rekannya sudah mengisolasi 179 virus dari babi di 10 provinsi China, sejak 2011 hingga 2018 untuk mempelajari risiko yang bisa menyerang manusia.
Kemudian ditemukan, sejak 2016 sebagian besar virus yang ditemukan pada babi yang dipelihara menunjukan bisa berpindah kemanusia dan menyebabkan terjadinya pandemi.
Dari 300 sampel yang diambil dari peternak babi di 15 peternakan babi berbeda, hanya 10,4 persen dari peternak yang memiliki antibodi terhadap jenis virus ini.
Ini artinya virus memiliki peluang yang cukup kuat untuk menyebar menjadi pandemi, meski tidak pasti akankah lebih parah atau lebih rendah dari Covid-19.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, Flu Babi Afrika Menyebar di Papua Nugini
Maka, langkah terbaiknya adalah mengendalikan virus yang ada di babi dan memonitor populasi babi harus dilakukan dengan baik, sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus di masa mendatang. "Semua bukti ini menunjukkan bahwa virus G4 EA H1N1 jadi masalah di perternakan babi, dan luasnya penyebaran virus G4 pada babi tidak terelakkan bisa meningkatkan paparan kepada manusia," tutup peneliti.
Berita Terkait
-
Debut dalam Laga Lawan China, Mampukah Emil Audero Penuhi Ekspektasi?
-
Sinopsis Generation to Generation, Drama Zhou Yi Ran dan Bao Shang En
-
Kevin Diks Ancam Timnas China dan Jepang Jelang Lawa Timnas Indonesia
-
Thom Haye Sudah Siapkan Siasat Jelang Timnas Indonesia Lawan China dan Jepang
-
Trump Kembali Tunda Blokir TikTok, Dikasih Waktu 75 Hari
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?