SuaraJabar.id - Di saat banyak pihak merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-80 dengan seremoni, ormas Pemuda Pancasila memilih "medan perang" yang berbeda yakni, bantaran Sungai Ciliwung di Pancoran Mas, Depok.
Melalui sayap organisasinya, Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa atau SAPMA Pemuda Pancasila (SAPMA PP), mereka memaknai kemerdekaan dengan aksi nyata bertajuk “Ciliwung Bersih, Wujudkan Kemerdekaan”.
Mereka membersihkan Sungai Ciliwung dari dua ton sampah yang mencemari. Aksi yang didahului dengan upacara bendera ini bukan sekadar kegiatan bersih-bersih biasa.
Ini adalah sebuah pernyataan sikap dan intervensi langsung di salah satu titik paling krusial yang menjadi sumber masalah banjir dan polusi hingga ke hilir.
Pemilihan Depok sebagai lokasi pusat kegiatan bukanlah tanpa alasan, karena Sungai Ciliwung di lokasi tersebut terbilang cukup memprihatinkan dan banyak tumpukan sampah.
Menargetkan Akar Masalah, Bukan Sekadar Seremoni
Ketua Panitia acara sekaligus Kabid Kebudayaan, Pariwisata, dan Lingkungan Hidup SAPMA Pemuda Pancasila Adinda Puri, lokasi ini dipilih karena kondisi Ciliwung di wilayah tersebut sudah sangat mengkhawatirkan.
Kata Adinda, titik ini menghadapi permasalahan serius, mulai dari tingkat pencemaran tinggi akibat limbah domestik, penyempitan dan pendangkalan sungai yang memicu risiko banjir tahunan, hingga alih fungsi lahan yang merusak ekosistem.
Atas dasar instruksi langsung dari Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno, gerakan ini dirancang untuk memberikan dampak nyata.
Baca Juga: Sukses di Sukabumi, TPA Cimenteng Jadi Pilot Project Pengolahan Sampah Modern di Jawa Barat
“Kondisi yang terjadi di Ciliwung saat ini menuntut adanya gerakan nyata dan berkesinambungan. Tidak hanya sekedar seremonial, tetapi juga yang dapat berdampak langsung terhadap masyarakat sekitar,” papar Adinda.
Kegiatan ini dirancang sebagai sebuah solusi holistik. Selain berhasil mengumpulkan sampah seberat dua ton, para anggota Pemuda Pancasila yang berkolaborasi dengan Badan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana (BKPB) juga menanam sekitar 30 bibit pohon berbatang kuat dan dua pohon beringin.
Upaya ini bertujuan untuk mencegah longsor di bantaran sungai sekaligus menjaga ekosistem untuk jangka panjang.
Aksi ini juga memiliki dimensi sosial yang kuat.
Sehari sebelumnya, di lokasi yang sama, SAPMA Pemuda Pancasila telah membagikan paket kebutuhan pokok sebagai santunan sosial untuk para lansia dan janda yang tinggal di sekitar bantaran sungai.
Ketua Umum SAPMA Pemuda Pancasila, Aulia Arief, mengatakan, rangkaian kegiatan ini adalah wujud kontribusi nyata para pemuda dalam mengisi kemerdekaan. Ini adalah cara mereka merayakan 80 tahun Indonesia merdeka dengan bekerja untuk sesama dan lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, para penggiat lingkungan, pemuda, dan masyarakat bersatu untuk menghadirkan solusi bersama. Yakni membantu sesama, menjaga sungai, serta melestarikan lingkungan hidup,” imbuh Aulia.
Berita Terkait
-
Sukses di Sukabumi, TPA Cimenteng Jadi Pilot Project Pengolahan Sampah Modern di Jawa Barat
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya
-
Eva Rudy Susmanto Siap Berantas Sampah
-
Buang Sampah Sembarangan di Gunung Gede Pangrango Langsung Masuk Daftar Hitam Nasional
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Ratapan Ayah di Depan Puing-puing, Kisah Pilu Menanti Kabar Anak Tertimbun di Ponpes Al Khoziny
-
Rekomendasi Hotel di Mekkah untuk Perjalanan Umrah dan Haji
-
Siswa Bebas Pilih Menu, Ini Rahasia Dapur MBG Cinere
-
Heboh Bola Api di Langit Cirebon Bikin Merinding, Ini Penjelasan Menenangkan dari Astronom BRIN
-
Misteri Cahaya dan Dentuman di Cirebon: Polisi Selidiki, BRIN Sebut Meteor Besar Jatuh di Laut Jawa