“Jadi bisa mencegah penyakit ini, tapi ada kekurangannya. Suntikannya ga bisa sekali, minimal dua kali. Nantinya setelah disuntikkan dua kali, (baru) enam bulan kemudian kita ambil darahnya, kita lihat apakah kadarnya itu bagus atau tidak,” katanya.
Kusnadi mengungkapkan, uji coba klinis terhadap vaksin ini akan dilakukan pada Agustus 2020 mendatang. Subjek yang akan diujikan, yakni pada rentan usia produktif pada 19 hingga 50 tahun. Pengujian ini nantinya akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari komite etik Unpad.
“Awal Agustus, penetuan usia 19-50 tahun karena itu yang produktif sehingga bisa bekerja dengan baik. Sehingga dapat bekerja dengan bagus. Sasarannya itu orang-orang yang bekerja sehingga negara kita tidak defisit,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Penelitian Uji Coba Vaksin Eddy Fadlyana mengungkapkan, pihak Bio Farma memberikan kepercayaan uji coba klinis kepada Unpad dikarenakan Unpad telah lebih dari 20 tahun melakukan uji coba terhadap vaksin.
Baca Juga: Bio Farma Akan Uji Klinis Vaksin Sinovac, Bagaimana Vaksin Buatan Eijkman?
Uji coba ini akan dilakukan di Kota Bandung, kepada 1620 subjek, dengan menggunakan 6 site penelitian, satu site di sini eikman, satu site di Balai Kesehatan Unpad dan empat site di puskesmas.
“Bagaimana cara merekrut subjek yang 1620, tantunya setelah kami mendapat ijin dari komite etik kami akan melakukan sosialisasi ke masyarakat apakah dalam bentuk penyuluhan langsung atau melalui eflat, apabilang ingin menjadi sukarelawan menjadi subjek bisa menghubungi ada kontak,” ungkap Eddy.
Pihaknya kata Eddy, mengugkapkan telah mengkaji terlebih dahulu kenapa vaksin ini aman, dikarenakan telah melalui tahapan uji klinis.
Tim uji klinis telah dibentuk yang terdiri dari dokter umum 30 sampai 40 orang, kemudian dokter penyakit dalam dan dokter penyakit anak kemudian keahlian yang lainnya sesuai kebutuhan dari penelitian ini.
“Penelitian ini diharapkan bisa selesai awalnya sebanyak 540 subjek itu selama 3 bulan, jadi yang 3 bulan itu subjeknya sebanyak 540, selain diperiksa keamaannya juga diperiksa imunitasnya artinya kekebalannya. Sedangkan selanjutnya, setelah tiga bulan sampai enam bulan, itu hanya akan dipantau keamanannya, atau istilah lainnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Siap Diproduksi 100 Juta Dosis Jika Uji Klinis Berhasil
Ada dua Jenis yang Akan Disuntikkan dalam Uji Coba, Plasebo dan Vaksin
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik dari Peredaran di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pertandingan Liga Italia Ditunda
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI