Eddy mengungkapkan akan ada dua kelompok yang disuntikkan, ada kelompok yang mendapatkan Plasebo, dan mendapat Imunisasi Vaksin. Pada akhir penelitian, mereka yang mendapatkan Plasebo akan mendapatkan vaksin Covid-19 tentunya setelah diregistrasi di badan POM. Jadi tidak ada yang dirugikan dalam hal ini, bagaimana perjalanan sebagai subjek kalau menderita sakit.
Plasebo merupakan larutan yang tidak mempunyai efek apa-apa seperti cairan semacam air yang tidak memiliki efek. Sedangkan satu lagi punya zat aktif yaitu vaksin. Itu jadi membedakan yang dapat vaksin betul akan mendapatkan kebebalan yang Plasebo kan pasti tidak memberikan kebebalan reaksi apa apa.
“Waktu awal kalau subjek itu sehat dilakukan rundom, nah dirandom kita tidak tahu, misal A mendapatkan imunisasi vaksin atau B mendapatkan Plasebo, kita tidak tahu. Nanti pada akhir penelitian kata kuncinya dibuka bagaimana hasil yang Plasebo bagaiaman hasil yang Vaksin,” katanya.
Dari jumlah 1.620 subjek yang akan dilakukan uji coba keduanya, baik Plasebo dan Vaksin pada akhirnya akan dapat vaksin. Tapi dalam proses akan dirahasiakan. Tahap awal akan dilakukan pada 540 subjek di tiga bulan pertama itu akan dapat Plasebo dan Vaksin juga.
Baca Juga: Bio Farma Akan Uji Klinis Vaksin Sinovac, Bagaimana Vaksin Buatan Eijkman?
Subjek yang akan menjadi relawan semua sudah harus dalam keadaan sehat, akan dilakukan pemeriksaan dokter yang lengkap, kemudian juga ada pemeriksaan sebelumnya tidak menderita sakit Covid-19, kemudian dalam perjalanannya apabila sakit apapun juga akan dicover oleh asuransi sebagai standarnya, dan terbuka untuk RS di sekitar Kota Bandung.
“Akan tetapi semua yang sakit itu akan kami pantau apakah yang sakit itu terindikasi terinfeksi Covid atau tidak, sehingga pada akhirnya kita akan mempunyai data tentang pertama keamanannya, kedua bahwa kekebalannya di atas nilai proteksi ketiga bahwa faksin ini memberikan perlindungan yang nyata terhadap penyakit covid-19,” kata Eddy.
Diharapkan semua penelitian ini bisa berjalan selama 6 bulan bisa selesai. Akan tetapi setelah 3 bulan penelitian data yang ada di Indonesia akan digabung dengan berbagai negara sehingga diharapkan Januari 2021 sudah bisa digunakan oleh masyarakat.
“Ini tanggung jawab kami dalam hal melakukan tim penelitian, tentu semua mengikuti kaidah yang berlaku dalam penelitian, setelah mendapat ijin dari komite etik, kami melakukan prosedur sesuai yang ditetapkan oleh WHO dan di Indonesia oleh badan POM, penelitina ini juga akan selalu dipantau oleh badan POM, monitor juga oleh tim yang sudah kompeten fan juga mempunyai para pakar yang terkumpul secara independen, apabila terjadi sesuatu setelah imunisasi tim independen itu yang akan memberikan penilaian apakah ada hubungan dengan imunisas,” ungkap Eddy.
Tahap awal pengujian akan dipantau keamanan dan kekebalannya. Setelah 3 bulan kemudian, dipantau selama 6 bulan kondisi imunutas dan kesehatan terhadap subjek.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Siap Diproduksi 100 Juta Dosis Jika Uji Klinis Berhasil
“Jadi kita punya data yang lengkap sesudah 6 bulan itu, juga kekebalan setelah 6 bulan dipantau lagi apakah setelah 6 bulan itu tingkat kekebalanya masih cukup tinggi sehingga masih bisa berlangsung atau mempunyai kekebalan lebih panjang atau sudah turun, nah hasil penelitian inilah kita akan ketahui,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik dari Peredaran di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend
-
Pj Gubernur Jabar: 29 Orang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang