Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 03 Agustus 2020 | 12:58 WIB
Sapi kurban. [ANTARA FOTO/Budi Candra Setya]

SuaraJabar.id - Warga Cianjur, Bandung dan Sukabumi kena tipu investasi hewan kurban bodong. Mereka rugi miliaran rupiah.

Dalam kasus ini ada 50 orang yang sudah melaporkan menjadi korban terkait investasi qurban bodong tersebut.

"Total kerugian sementara ini, mencapai Rp 3,6 miliar," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol S. Erlangga, saat ditemui di Makodam III Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (3/8/2020).

Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban dan juga pegawai dari CV Hoki Abadi Jaya yang melakukan investasi kurban bodong.

Baca Juga: Mengharukan, Bocah Ini Menangis Tersedu Tak Ingin Kambingnya Disembelih

"Kita juga tengah melakukan pencarian terhadap terlapor yang berinisial HA alias Ani," kata dia.

CV Hoki Abadi Jaya diperiksa terkait cara kerja investasi kurban bodong tersebut. Mereka datang dari rumah ke rumah.

"Mereka mencari orang yang mau investasi hewan kurban. Mereka (korban) sudah membayar selama setahun ini," kata dia.

Selain investasi kurban bodong, CV tersebut juga menyediakan program investasi barang elektronik dan kebutuhan sehari-hari.

"Mereka juga ada program investasi elektronik dan kebutuhan rumah tangga. Namun kita belum lidik ke situ, kita dalami dulu yang investasi kurban bodong tersebut," katanya.

Baca Juga: Seribuan Warga di Jabar Diduga Jadi Korban Praktik Investasi Kurban Bodong

Selain memeriksa saksi, polisi juga telah menyita beberapa barang yang merupakan aset dari CV Hoki Abadi Jaya.

"Dari polres, mereka sudah mengamankan harta ibu Ani, karena kita takutkan penjarahan. Intinya polri berupaya memfasilitasi masyarakat yang dirugikan untuk bisa kembali uangnya," kata dia.

Seribuan warga yang berasal dari 3 kabupaten di Jawa Barat, yakni Kabupaten Cianjur, Sukabumi dan Bandung Barat diduga menjadi korban penipuan investasi paket kurban bodong.

Warga yang merasa tertipu melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Cianjur karena hingga saat ini pengelola investasi tidak berada di rumahnya di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.

"Kami sudah curiga sejak satu pekan menjelang Hari Raya Kurban, HA penanggung jawab sekaligus direktur investasi sudah tidak ada di rumah. Bahkan saat dihubungi nomornya tidak aktif, kami sebagai peserta meminta jawaban kapan paker hewan kurban kami akan turun," kata Adam.

Ia mengaku, sempat tidak percaya dengan program yang ditawarkan karena setiap bulan hanya diminta menyetor Rp 15.000 selama 10 bulan akan mendapatkan seekor kambing saat Hari Raya Kurban.

Bahkan untuk paket kurban sapi, mereka cukup membayar Rp 59.000 setiap bulan selama 10 bulan. Namun, melihat beberapa orang peserta sudah mendapatkan yang mereka inginkan, membuat istri dan 10 orang sanak keluarganya, ikut investasi melalui seorang ketua kelompok.

Namun karena hingga satu pekan menjelang Lebaran Kurban, mimpi untuk berkurban kambing tidak terbukti, dia dan keluarga yang ikut investasi mendatangi rumah ketua kelompok, yang kembali mengajak mereka mendatangi rumah direktur investasi di Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.

Kontributor : Cesar Yudistira

Load More