SuaraJabar.id - Ratusan sekolah di Cianjur mulai dibuka pertengahan Agustus 2020. Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah IV Jawa Barat menargetkan 120 SM/SMK sederajat di wilayah Cianjur akan menggelar kembali proses belajar mengajar secara tatap muka.
Nantinya sekolah itu menerapkan protokol kesehatan ketat serta sejumlah tahapan dan persiapan yang harus terpenuhi.
"Tahapan dan persiapan akan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah, sebagai upaya memastikan siswa yang kembali masuk sekolah aman dan terhindar dari virus berbahaya," kata Kepala Kantor Cabang Dinas Pemndidikan wilayah IV Jabar Ester Miory di Cianjur.
Sebanyak 120 sekolah SMA/SMK sederajat tersebut tersebar di 18 kecamatan yang masuk dalam zona hijau penyebaran COVID-19.
Namun jumlah tersebut dapat berkurang sesuai dengan status terakhir masing-masing wilayah, atau sesuai target awal sebanyak seratusan lebih.
Sementara sisanya, 158 sekolah SMA/SMK sederajat yang sebagian besar terletak di wilayah utara dari Kota Cianjur, masih menunggu karena statusnya masih masuk dalam zona rawan penyebaran. Hal tersebut menunggu keputusan dari Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur.
Bagi sekolah yang sudah dapat melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka, ucap dia, harus menyediakan sejumlah sarana dan prasana penunjang protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan, membagi jadwal masuk siswa agar tidak terjadi kerumunan.
"Siswa dan guru diharuskan menggunakan alat pelindung diri mulai dari masker, pelindung wajah dan cairan pembersih tangan. Rencananya untuk masker dan pelindung wajah akan disediakan dari dana bantuan sekolah, namun masih dikaji," katanya.
Termasuk, kata dia, untuk guru akan dibatasi hanya yang berusia di bawah 45 tahun dan sebelumnya harus menjalani tes cepat untuk mengetahui kondisi kesehatannya, sedangkan guru yang usianya di atas 45 tahun tetap menjalani proses mengajar secara daring.
Baca Juga: Anak Kuli Bangunan di Madiun Harus Seberang Sungai untuk Belajar Online
"Harapan kami pada saat pelaksanaan tidak ada kendala dan proses belajar mengajar dapat berjalan normal seiring penerapan adaptasi kebisaan baru dan new normal. Kami tinggal menunggu arahan dari Kepala Disdikbud Jabar, sebelum pelaksanaan dilakukan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
5 Fakta Bupati Cianjur Berjaket One Piece yang Viral: Dari Nakama Sampai Disebut Kapten
-
Bupati Cianjur Pakai Jaket One Piece, Netizen Salah Fokus: Kapten Kita Ternyata Seorang Nakama
-
Heboh Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian Pakai Jaket One Piece Saat Bangun Jalan
-
5 Misteri Terbesar Gunung Padang yang Siap Dibongkar Tim Arkeolog Nasional
-
Sumbangan Wajib Jutaan Rupiah di Madrasah Aliyah? Dedi Mulyadi Semprot Praktik Janggal MAN 1 Cianjur
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
Babak Baru Korupsi PJU Cianjur: Pelaksana Proyek Jadi Tersangka, Jaksa Beri Sinyal Ada Nama Lain
-
Polisi Bongkar Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Ibu dan Bayi yang Viral
-
4 Fakta Terbaru Ledakan Pertamina Subang: Ribuan Rumah Tanpa Gas Hingga Janji Ganti Rugi
-
Ibu dan Bayi Ditahan Viral, Publik: Sudah Bener Kibarkan Bendera One Piece
-
Ledakan Pertamina di Subang Tak Hanya Melukai Pekerja, Dampaknya Meluas ke Lingkungan