Scroll untuk membaca artikel
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah
Minggu, 09 Agustus 2020 | 17:45 WIB
Ilustrasi suntik botox. (Shutterstock)

SuaraJabar.id - Selama ini, tidak sedikit orang yang mengandalkan suntik botox sebagai salah satu metode terpopuler untuk mempercantik wajah dan terlihat awet muda. Namun, ternyata prosedur kecantikan ini mungkin juga bisa cukup bermanfaat bagi kesehatan mental.

Sebuah penelitian yang terbit Kamis (30/7/2020) lalu dalam jurnal Scientific Reports mencatat orang yang menerima suntikan botox (botulinum toxin) untuk kondisi tertentu melaporkan lebih sedikit merasa depresi.

"Selama bertahun-tahun, dokter telah mengamati bahwa botox yang disuntikkan untuk alasan kecantikan tampaknya meredakan depresi untuk pasien mereka," ucap Ruben Abagyan, Ph.D., profesor farmasi dan salah satu peneliti utama studi ini.

Ia pun menambahkan, botox tidak harus disuntikkan pada dahi untuk mengurangi depresi.

Baca Juga: Bikin Syok, Biaya Perawatan Rambut Wanita Ini Tembus Rp100 Juta Setahun

Ilustrasi perawatan kulit dengansuntik botox. (Shutterstock)

"Kami kira mengurangi garis kerutan yang parah di daerah dahi akan mengganggu hal yang menguatkan emosi negatif."

"Namun, kami telah menemukan di sini mekanismenya mungkin lebih kompleks karena tidak masalah di mana botox itu disuntikkan," sambungnya, sebagaimana dilansir Fox News.

Tim peneliti di Skaggs School of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences di Universitas California San Diego menyisir database Adverse Effect Reporting System (FAERS) milik Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA US).

Mereka mencoba melihat efek samping yang dilaporkan oleh hampir 40.000 pasien suntik botox karena beragam alasan.

Perawatannya tidak hanya di dahi tetapi juga mencakup beberapa bagian tubuh lain yang berbeda, termasuk leher serta tungkai.

Baca Juga: FDA Setujui Semprotan Hidung untuk Mencegah Bunuh Diri

Peneliti kemudian menemukan pasien suntik botox 40 hingga 88 persen lebih jarang melaporkan depresi.

Load More