SuaraJabar.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menjelaskan soal perkembangan termutakhir kasus Covid-19 di Provinsi Jawa barat. Merujuk data per Minggu (9/8/2020) kemarin, tercatat ada 151,32 kasus di Jawa Barat jika merujuk per satu juta penduduk.
"Ketika kami bandingkan di Jawa Barat per satu juta penduduk, kami bagi lagi, kami bandingkan dengan yang ada di negara lain. Di Jawa Barat, per satu juta penduduk, kasus Covid-nya berjumlah 151,32 kasus," ungkap Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, dr. Dewi Nur Aisyah dalam keterangan yang disiarkan akun Youtube BNPB, Senin (10/8/2020) sore.
"Sedangkan di negara lain, Malaysia 280 kasus per satu juta penduduk. Ada lagi Korsel masih di angka 200an, New Zeland 314," sambungnya.
Dewi lantas membandingkan populasi masyarakat di Provinsi Jawa Barat dengan beberapa negara lain yang ada di seluruh dunia. Jika dibandingkan, jumlah penduduk di Jawa Barat dua kali lipat daripada jumlah penduduk di Australia, bahkan 10 kali lipat dari jumlah penduduk di Selandia Baru.
"Jika kita bandingkan jumlah penduduk Jawa Barat dengan negara-negara lain di dunia. Jumlah penduduk di Jawa Barat ini dua kali jumlah penduduk di Australia, lima kali penduduk di Swedia, 10 kali jumlah penduduk di New Zeland. Ini ada di satu provinsi, Jawa Barat," jelas dia.
Dewi melanjutkan, merujuk pada perkembangan termutakhir, terjadi lonjakan kasus konfirmasi Covid-19 yang cukup tinggi di Jawa Barat. Tercatat ada penambahan sebesar 5,6 persen di berbagai Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa barat.
"Di pekan terkahir, terjadi peningkatan kasus yang cukup tinggi sebesar 5,6 persen di Jawa Barat. Kita bisa lihat di Kota/Kabupaten mana yang nenyumbangkan kasus tertinggi.Salah satunya ada Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cirebon, Cimahi, dan Sukabumi," ungkap Dewi.
Dengan kenyataan tersebut, lanjut Dewi, sudah menjadi sinyal bagi pemerintah daerah setempat untuk melakukan investigasi. Selain itu, penanganan apa saja yang seharusnya dilakukan.
"Ini adalah alert atau sinyal untuk pemerintah daerah untuk menginvestigasi, ada apa dan kira-kira bagaimana penanganannya dilakukan dengan baik," tutupnya.
Baca Juga: Jokowi Minta Penanganan Covid-19 Fokus Dimulai dari Jawa Timur dan Jabar
Berita Terkait
-
Pasien RSUP Kariadi yang Loncat dari Lantai 6 Ruang Covid-19 Diduga Stres
-
Besok, Jokowi Datang di Uji Klinis Fase Ketiga Vaksin Covid-19 di UNPAD
-
Pandemi Virus Corona Tingkatkan Kematian Akibat TB, HIV, hingga Malaria
-
10 Agustus: Pasien Positif Corona di Indonesia Capai 127.083 Orang
-
Halau Corona, Palang Merah Internasional Kirim 43 Ribu Relawan ke Korut
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027