SuaraJabar.id - Penangkapan Apollinaris Darmawan yang dilakukan Satreskrim Polrestabes Bandung, setelah kediamannya digeruduk sejumlah orang karena unggahan video ujaran kebencian terhadap Agama Islam di media sosial kini menjadi buah bibir.
Sejatinya, kasus serupa yang dialami Apollinaris tak hanya dilakukan kali ini saja. Pada tahun 2015 silam, ia sempat mendekam di balik jeruji besi karena kasus yang sama, yakni ujaran kebencian tentang Islam.
Kala itu, dia dilaporkan Politisi Partai Gerindra Fadli Zon. Setelah menjalani masa hukuman selama empat tahun, ia kembali bebas. Namun kekinian, pemikiran Apollinaris yang kontroversial itu kembali membawanya masuk ke dalam jeruji besi.
Tak banyak orang yang mengetahui sosok Apollinaris Darmawan. Lantaran itu pula, Kontributor Suara.com mencoba menyambangi tempat tinggal Apollinaris di Jalan Jatayu, Cicendo, Kota Bandung.
Saat berada di kawasan tersebut, dia ternyata tinggal di sebuah rumah dinas. Apollinaris sendiri memiliki latar belakang pensiunan PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api, kini menjadi PT KAI) dengan jabatan terakhir direksi di perusahaan berpelat merah tersebut.
"Pak Darmawan (panggilan Apollinaris) pensiun sekitar tahun 2005-2006," kata Sonny, warga yang tinggal dekat rumah Apollinaris, saat ditemui Suara.com, pada Selasa (11/8/2020).
Menurut Sonny, Apollinaris sebetulnya dulu beragama Islam. Namun, karena entah apa yang terjadi, ia memilih pindah agama dengan dua anak kandung serta istrinya.
Sepengetahuan Sonny, Apollinaris merupakan orang yang pintar. Background pendidikannya, Apollinaris diketahui sebagai salah satu lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan konsentrasi jurusan teknik mesin.
"Dia juga (setelah bekerja di PJKA), mendapat pendidikan di Jerman," katanya.
Baca Juga: Hujat Nabi Muhammad, Penyanyi Nigeria Dijatuhi Hukuman Gantung
Keseharian, lanjut Sonny, Apollinaris merupakan sosok yang tertutup. Hal itu juga berimbas pada istri dan dua anaknya. Mereka jarang sekali bersosialisasi dengan warga.
"(Mereka) Tertutup jarang bersosialisasi," ucapnya.
Tetangga Apollinaris lainnya, yakni Edi Kunsnaedi yang juga pengurus RW tempat Apollinaris tinggal menyebut, sosok keluarga Apollinaris memang tertutup. Padahal, sebelumnya mereka kerap berinteraksi dengan warga lainnya.
"Semenjak Pak Darmawan pensiun, jadi tertutup," ucapnya.
Semasa masih bekerja, Apollinaris sering mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Sepengetahuan Edi, selain ke Jerman untuk mengambil S2, Apollinaris juga telah menyelesaikan pendidikan S3-nya di Canada.
"Orang baik, tidak neko-neko," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs Redmi 14C, Bagus Mana?
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kim Jong Kook Menikah Diam-Diam! Netizen Cari Identitas Istrinya yang Masih Misterius
-
Usai Habiskan Rp13 T Demi Bangun Bandara Dhoho Kediri, Kini Gudang Garam PHK Massal Buruh Pabriknya
Terkini
-
Alarm Merah di Jantung Bogor: Cibinong, Pusat Pemerintahan, Jadi 'Ibu Kota' Prostitusi
-
The Dream Team Turun Gunung! Kluivert Siapkan Skuad Mengerikan Lawan Lebanon Malam Ini
-
Tragedi Subuh: Ruko Pecel Lele Terbakar Hebat, Dua Orang Ditemukan Tewas Terpanggang
-
Festival 'Bulan Hantu' di Bogor: Vihara Dhanagun Gelar Ritual Leluhur Sambil Berbagi dengan Warga
-
Tragedi Bogor: 3 Meninggal, Puluhan Luka Akibat Bangunan Majelis Taklim Roboh