SuaraJabar.id - Sebuah bangunan berbentuk lorong di bawah Stasiun Bekasi diduga bekas tempat tentara Jepang bantai orang-orang Indonesia di masa penjajahan. Meski itu baru asumsi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Dugaan itu didasarkan pada logika bahwa di dekat area stasiun tepatnya di tepi Kali Bekasi dulunya merupakan tempat pembantaian tentara Jepang.
“Dulu zaman Jepang banyak yang dipotongin (dibantai). Bisa saja itu bekas markas Jepang, besar kemungkinan tapi (fakta) sejarah yang akan menentukan,” kata Rahmat ditemui di Stadion Patriot Candrabraga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020) kemarin.
Sementara itu Sejarawan Bekasi, Ali Anwar mengatakan, kecil kemungkinan jika dua situs berupa terowongan di bawah tanah tersebut adalah bekas markas tentara Jepang. Pasalnya, lokasi pembantaian tentara Jepang terletak di tepi Kali Bekasi.
Baca Juga: Bangunan Kuno Bata Merah Terpendeam 4 Meter di Bawah Tanah Stasiun Bekasi
“Bukan di stasiunnya. Saya melakukan penelitian pertama secara akademis,” kata Ali.
Dia menceritakan, pembantaian tentara Jepang terjadi ketika ada kereta dari Stasiun Jatinegara membawa 90 anggota Kaigun (Angkatan Laut Jepang) hendak melintas di Stasiun Bekasi.
Semula, kereta hendak mengarah ke lapangan terbang Kali Jati di Subang untuk memulangkan tentara Kaigun ke negara asal.
Alih-alih membiarkan kereta itu melintas, Wakil Komandan Tentara Keamanan Rakyat (kini TNI) Bekasi malah memerintahkan kepala Stasiun untuk mengalihkan jalur perlintasan kereta. Peristiwa mencekam yang terjadi pada 19 Oktober 1945 itu terus dikenang hingga saat ini.
Sebelum dibantai, ada aksi provokasi yang dilakukan oleh Kaigun Jepang.
Baca Juga: Viral Nikah Drive Thru di Bekasi, Wawalkot: Solusi saat Pandemi Covid-19
“Akhirnya para pejuang Bekasi meminta kepada kepala stasiun supaya mengalihkan rel kereta yang tadinya lurus ke jembatan Kali Bekasi tapi dialihkan ke sebelah kanan atau rel yang buntu,” tutur Ali.
Dalam buku Ali yang berjudul KH Noeralie: Kemandirian Ulama Pejuang, dituliskan massa pun akhirnya menguasai kereta yang ditumpangi mereka.
Satu per satu serdadu malang itu disembelih dan mayatnya dihanyutkan ke dalam sungai. Karena itu, situs tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan militer Nippon.
“Pada saat (dialihkan ke) rel buntu kan kereta berhenti. Di situlah terjadi pembantaian terhadap tentara Jepang,” terang Ali.
Adapun, masih kata Ali, dugaan kuat dua situ tersebut merupakan bekas gorong-gorong. Dari stasiun Bekasi ke Jalan Juanda, Bekasi ada parit atau selokan yang cukup lebar.
Masing-masing parit itu masing-masing lebar dan kedalamannya dua meter persegi.
Dia menyebut, parit itu mengarah ke wilayah bulan-bulan sebelum kantor Palang Merah Indonesia (PMI).
Dari situ belok kiri, masuk ke Kali Bekasi dengan posisi dekat kantor Pegadaian.
"Itu masuk Kali Bekasi, saluran air ada itu, tapi seiring berjalannya waktu dan pelebaran jalan, saluran parit itu jadi mengecil bahkan mati yang berdempetan dengan stasiun,” kata Ali.
Situs tersebut diketahui setelah pekerja melakukan penggalian selama proses revitalisasi Stasiun Bekasi. Nantinya jumlah rel di Stasiun Bekasi sebagai pemberhentian KRL Commuterline ditambah, dan kapasitas ruang tunggu diperluas.
Berita Terkait
-
Viral Lecehkan Pemotor Wanita, "Polisi Cepek" di Bekasi Melotot Tantang Korban: Suruh Polisi ke Mari, Gue Gak Takut!
-
5 Rekomendasi Toko Dessert di Kota Bekasi, Pemilik Sweet Tooth Harus Tahu
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
40 Siswa Madrasah Ditetapkan Sebagai Duta Moderasi Beragama
-
Putri Pahlawan Kusumah Atmadja di Usia Senja: Hidup Sendiri, Tinggal di Kontrakan
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024