SuaraJabar.id - Polisi menyebut mayat pria yang ditemukan tewas dalam sumur di Kampung Citengah, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Rabu (19/8/2020), diduga mengalami depresi.
Kapolsek Cikembar, AKP Fery Poloso mengatakan, sehari sebelum ditemukan tewas, pria itu diketahui mondar-mandir di wilayah setempat.
"Kemarin warga lihat, dia itu lewat hanya pakai sarung aja, gak pakai pakaian. Tadi juga sebelum di sumur juga, diperkirakan depresi. Dibawa ke (RSUD) Sekarwangi," kata Fery kepada Sukabumi Update—jaringan Suara.com.
Hingga saat ini polisi belum mengetahui identitas mayat pria tersebut. Namun dari informasi yang diterima, Fery menyebut pria itu merupakan warga Kecamatan Warungkiara.
"Katanya sih orang Warungkiara, dihubungi kepala desa sana untuk ngecek. Tapi namanya kita gak tahu, alamatnya gak tahu," jelas Fery.
Fery mengaku belum dapat memastikan ihwal penyebab kematian pria tersebut, apakah terkait dengan dugaan bunuh diri atau sebab lainnya.
Tapi yang jelas, sambung Fery, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada mayat pria yang ditemukan dalam keadaan telanjang itu.
"Kalau kita belum bisa menduga, tapi keterangan dari warga ya depresi mungkin nyebur atau gimana kita gak tahu juga itu," ujarnya.
"Tanda kekerasan gak ada. Pas diangkat tadi telanjang sesuai keterangan warga. Saya gak tahu sumurnya beracun atau enggak, yang jelas sumur itu gak kepakai jadi antisipasi yang tadi terjun ke bawah itu pakai tabung gas. Kedalamannya (sumur) berapa juga kita gak tahu, tapi dalam," papar Fery.
Baca Juga: Warga Cari Sumber Suara Minta Tolong, Pas Ditemukan Ternyata...
Teriakan Minta Tolong
Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Citengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, digegerkan dengan penemuan sosok mayat pria di dalam sebuah sumur.
Penemuan mayat terjadi pada Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 14.30 WIB. Awalnya warga sekitar mendengar teriakan minta tolong.
"Pertamanya ada yang minta tolong, terus warga penasaran dan mencari, tapi suara minta tolong itu udah gak ada lagi. Pas dicari dan dilihat, ternyata udah ada di sumur," kata warga yang enggan disebutkan namanya.
Masih kata warga yang sama, sumur tersebut memiliki kedalaman sekitar 18 meter dan berada di dekat salah satu rumah di lokasi itu.
"Sumurnya ada gasnya. Jenazah sedang dievakuasi, tapi kayaknya bukan orang sini. Posisi sumur dekat rumah warga. Sumurnya itu di rumah paling pojok," jelasnya.
Berita Terkait
-
Solidaritas Massa Aksi Sukses, Demonstran yang Diringkus Saat Ricuh di Sukabumi Akhirnya Dibebaskan
-
Demo Sukabumi Memanas! Kepala Demonstran Bocor Terkena Batu, Aksi Damai Berakhir Saling Kejar
-
Haul Akbar KH Zezen di Sukabumi, Golkar Tekankan Amal Saleh dan Kekaryaan
-
Hendak Ikut Demo di DPR, Ratusan Pelajar Asal Cirebon hingga Indramayu Dicegah Polisi
-
Di Balik Kematian Balita Sukabumi: Dokter Bantah Cacing 1 Kg dan Ungkap Riwayat Pengobatan Janggal
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Kenalan dengan Stade Brest, Dulu Rumah Franck Ribery Kini Jadi Hunian Mees Hilgers
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
Terkini
-
Bye-bye Jalan-jalan ke Luar Negeri! Anggaran Dinas DPRD Jabar Dipakai Dedi Mulyadi
-
Ancaman Serius di Cianjur: Viral Ajakan Jarah Rumah 50 Anggota DPRD, Polisi Siaga Penuh
-
Skandal Korupsi CSR BI-OJK: KPK Bongkar Jaringan di Sukabumi, 6 Saksi Diperiksa Terkait Heri Gunawan
-
Keluarga Almarhum Affan Kurniawan Dapat Rumah dari Pemerintah
-
6 Fakta di Balik Kebijakan ASN Bogor Wajib Pakai Baju Bebas Selama 4 Hari