SuaraJabar.id - Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono menyatakan bahwa Kota Depok telah turun status dari zona merah ke zona oranye. Perubahan zonasi Kota Depok yang semula masuk kategori daerah tingkat resiko tinggi Covid-19 itu sejak Senin (24/8/2020) kemarin.
"Ada perubahan zona merah ke zona oranye, Depok sudah turun. Tentu sudah banyak hal-hal yang telah dilakukan Bapak Wali Kota berkolaborasi dengan TNI-Polri dan juga masyarakat," kata Gatot saat mengunjungi Balai Kota Depok, Selasa (25/8).
Dengan perubahan zona ini, Gatot berharap Kota Depok dapat segera keluar dan terbebas dari rantai penyebaran Covid-19. Ia telah melihat langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Depok untuk memutus mata rantai Covid-19. Diantaranya Pemkot Depok melakukan tes PCR secara masif agar dapat secara cepat dan tepat melakukan penanganan terhadap warganya yang terinfeksi virus corona.
"Saya juga menekankan kepada Pak Kapolres, Pak Dandim, dan Kepala Dinas untuk kita dukung semua kebijakan-kebijakan agar penyebaran Covid-19 bisa kita putus," kata dia.
Sementara itu juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dadang Wihana mengatakan bahwa Kota Depok sudah turun status menjadi oranye. Dengan begitu status Kota Depok beresiko sedang.
"Sudah masuk oranye pertanggal 23 sesuai data pusat," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan Kota Depok masuk zona merah virus corona. Bahkan Depok jadi satu-satunya kawasan zona merah virus corona di Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil dalam konferensi pers usai menerima kunjungan Kasad, dan Wakapolri yang dilakukan secara daring di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (21/8) pekan lalu.
“Kami laporkan wilayah Jabar mayoritas beresiko sedang dan rendah, hanya Depok yang merah. Kami mohon dukungan untuk menguatkan di zona merah,” kata Ridwan Kamil.
Baca Juga: Mengenal Program COVAX, Fasilitas Evaluasi Vaksin Covid-19 Milik WHO
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Profil Ahmad Dofiri, Wakapolri yang Dilantik Jadi Penasihat Khusus Presiden
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Jembatan Putus dan Jalan Terisolasi! 5 Kecamatan di Cianjur Dihantam Banjir-Longsor Dahsyat
-
Kesaksian Mengerikan Saksi Penemuan Mayat Pria di Tol Jagorawi KM 30 Citeureup Bogor
-
Jalur Lintas Selatan Garut Lumpuh Total: Longsor Besar Tutup Jalan Pakenjeng-Bungbulang
-
Festival Tahunan SHINsational Day 2025, Hadirkan Kuliner, Musik dan Budaya Korea
-
Jembatan Putus Total! Akses Warga Terisolir di Sukabumi Selatan Setelah Banjir Bandang Menerjang