Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 26 Agustus 2020 | 12:20 WIB
Rumah Wakil Ketua PDIP kabupaten Bogor, Rosenfield dilempar bom molotov. (dok polisi)

SuaraJabar.id - Setelah menangkap 7 pelaku teror bom molotov di markas PDIP Cileungsi Bogor, polisi kembali menangkap dua pelaku lainnya. Dua pelaku ini berperan sebagai eksekutor pelemparan bom molotov.

Kedua pelaku yang baru diamankan tersebut, ditangkap di wilayah Bogor. Saat ini keduanya tengah dimintai keterangan lanjutan, untuk proses penyidikan.

"Sudah diamankan, perannya sebagai pelempar. Sekarang sedang kita dalami," kata Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Ardimurlan Chaniago, saat dihubungi via ponselnya, Rabu (26/8/2020).

Erdi belum memberikan keterangan lebih terkait penangkapan kedua pelaku tersebut.

Baca Juga: Ini Peran Kunci Anggota FPI Lempar Bom Molotov ke Kantor PDIP Cileungsi

Dengan ditangkapnya dua pelaku tersebut, saat ini jumlah total pelaku teror bom molotov di markas PDIP Cileungsi Bogor, berjumlah sembilan orang.

"Mereka yang baru ditangkap, berinisial MTK dan DS," katanya.

Sebelumnya polisi telah menangkap tujuh pelaku, yang melakukan teror bom molotov, di markas PDIP Cileungsi Kabupaten Bogor, pada 29 Juli 2020,

kemarin. Ketujuh pelaku itu, diantaranya berinisial AS (25) yang merupakan pimpinan Laskar Islam (LPI), kemudian M. Pabuaran (24), AS (32), S (35), NM (23), MRR (21), dan AK (24). Mereka semua, merupakan warga Kabupaten Bogor.

Masing-masing pelaku memiliki peran di antara lain, AS (25) yang merupakan pimpinan Laskar Islam (LPI) berperan meracik bom molotov.

Baca Juga: Habib Rizieq Disebut Manusia Sampah, Anggota FPI Ngamuk Lempar Bom Molotov

Kemudian M. Pabuaran (24) melakukan survey dan pemantauan.

Pelaku berinisial AS (32) mempunyai peran sebagai penyedia tempat untuk berkumpulnya para pelaku teror, lalu untuk pelaku yang berinisial S (35) memiliki peran pemotor yang membawa bom molotov.

Pelaku NM (23) miliki peran sebagai pembeli bensin sebagai bahan baku bom molotov bersama pelaku yang berinisial MRR (21).

Sementara pelaku berinisial AK (24) berperan sebagai perakit bom.

Para pelaku dipastikan nekat melakukan aksi teror bom molotov, karena merasa sakit hati.

Sakit hati itu tersebut, berkaitan dengan aksi demo di DPRI pada 27 Juli 2020. Di mana saat itu diketahui terjadi aksi demo penolakan kembali Habib Rizieq Shihab ke Indonesia, yang notabenenya sebagai imam besar Front Pembela Islam (FPI).

Video pembakaran spanduk dengan gambar Rizieq Shihab diunggah oleh akun Twityter @ar1pangeran.

Dalam video tersebut tampak sejumlah orang mengenakan pakaian merah putih menggelar demo di depan kantor DPR RI pada Senin (27/7/2020).

Peserta demo tersebut mereka menolak Rizieq Shihab kembali ke Indonesia dan menyebut Rizieq sebagai pengkhianat bangsa. Mereka menyebut Rizieq dalam spanduk tersebut sebagai manusia sampah.

"Sampai dengan saat ini, keterangan masing-masing tersangka bahwa ini karena ada emosi dari masing-masing pribadi, atas adanya pembakaran foto di DPR, foto Habib Rizieq," kata Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldi, dalam berita sebelumnya.

Kontributor : Cesar Yudistira

Load More