Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 07 September 2020 | 15:05 WIB
Petugas menunjukkan uang baru pecahan Rp75.000 saat penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia di Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI), Tegal, Jawa Tengah, Selasa (18/8/2020). [ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah]

SuaraJabar.id - Masa pandemi Covid-19 membuat keuangan banyak orang goyah. Namun, masih banyak yang dapat dilakukan di tengah kondisi ekonomi yang menantang ini.

Solusi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) misalnya. Mereka membagikan tips dalam mengelola keuangan khususnya bagi generasi milenial agar kondisi finansial tetap terjaga khususnya saat menghadapi pandemi Covid-19.

“Menabung harus dibiasakan. Jika kebiasaan baik ini dijaga terus menerus ini akan menjadi habit, jadi budaya hemat, tidak boros,” kata Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara dilansir ANTARA, Senin (7/9/2020).

Menurut dia, milenial termasuk mahasiswa yang keuangannya masih didukung orangtua, diimbau untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung atau investasi.

Baca Juga: Video Remaja Asik Karaokean Saat Temannya Salat

Menabung dalam bentuk uang, kata dia, bersifat likuid atau mudah dicairkan namun imbal hasilnya rendah.

Tak hanya dalam bentuk uang, menabung juga bisa dalam bentuk emas yang juga likuid atau bisa dijual setiap saat dan dalam jangka panjang, lanjut dia, tren harganya selalu naik.

Harga emas per 7 September 2020 per gram sudah mencapai Rp1.020.000.

Dalam jangka panjang, kata dia, juga ada pilihan saham dan reksa dana namun reksa dana saat ini sedang naik turun alias fluktuatif.

Ada juga tabungan jangka panjang yang digunakan untuk uang muka membeli rumah yang kini juga banyak ditawarkan perbankan.

Baca Juga: Perppu Reformasi Sistem Keuangan, Ekonom: Kok Moneter yang Diobok-obok

“Kalau ada penghasilan itu harus dipotong untuk ditabung dulu baru sisanya dibelanjakan. Banyak orang salah, nabung kalau ada sisa lebih, tapi kenyataannya uang sudah habis duluan,” imbuhnya.

Load More